Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kecintaannya kepada klub Liga Italia Inter Milan, yang sempat ia miliki saham mayoritasnya pada 2013 hingga 2016 sebelum ia jual ke Suning Group, dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
"Inter Milan adalah klub terbaik di dunia. Tapi ketika saya membawa mereka, pada 2013, kami berada dalam transisi penuh. Sejak awal sudah jelas, niat saya adalah untuk membantu," jelas Erick kepada surat kabar Italia, Corriere dello Sport di sela kunjungannya mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Minggu (31/10).
Erick menjelaskan bahwa dia menjual sahamnya kepada Suning karena mereka meyakinkan dia tentang proyek yang 'ambisius dan solid' untuk Nerazurri.
Musim lalu, Inter akhirnya keluar sebagai juara Liga Italia untuk meraih Scudetto ke-19 sepanjang sejarah klub dan sekaligus mengakhiri penantian manis selama 11 tahun.
"Pada saat yang sama di Indonesia saya diusulkan menjadi Presiden Komite Olimpiade. Saya tidak lagi memiliki kemungkinan untuk mengatur waktu saya dengan baik. Jadi saya berdiskusi dengan Moratti apa solusi terbaik untuk klub. Kami berdua jatuh cinta dengan Inter," kata Erick.
"Saya sangat menghormati Suning. Mereka memilih jalur investasi yang menurut mereka terbaik. Mereka membangun platform yang berhasil meraih Scudetto setelah sebelas tahun," sambungnya.
Ketika Inter Milan berhasil menjuarai Liga Italia, Erick mengaku merasa sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang terlibat dalam hal itu.
Ia mengaku rasa kegembiraannya yang turut ia rasakan cukup sederhana dengan mengirimkan pesan kepada salah seorang temannya yang berisi 'Forza Inter'.
Selanjutnya Erick menceritakan, publik Italia khususnya fans Inter Milan, masih kerap menyapa dirinya dan ia mengaku gembira ketika bisa bertemu dengan suporter Nerazzuri.
"Mereka memang mengingat saya. Dan ketika mereka bertemu dengan saya, mereka menyapa saya. Mereka datang hentikan saya dan meneriaki saya 'Forza Inter'," kata Erick
Erick mengambil alih Inter Milan pada 2013 setelah dia membeli saham mantan Presiden Massimo Morratti. Ia kemudian menjual sebagian sahamnya ke Group Suning pada 2016.
Posisinya sebagian Presiden Inter Milan digantikan oleh Steven Zhang pada 2018 dan kemudian menjual saham minoritasnya di klub ke LionRock pada tahun 2019.
Baca juga: Kementerian BUMN dorong pengembangan bisnis UMKM melalui Rumah BUMN
Baca juga: Erick Thohir ingatkan BUMN untuk tidak asal ekspansi bisnis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Inter Milan adalah klub terbaik di dunia. Tapi ketika saya membawa mereka, pada 2013, kami berada dalam transisi penuh. Sejak awal sudah jelas, niat saya adalah untuk membantu," jelas Erick kepada surat kabar Italia, Corriere dello Sport di sela kunjungannya mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Minggu (31/10).
Erick menjelaskan bahwa dia menjual sahamnya kepada Suning karena mereka meyakinkan dia tentang proyek yang 'ambisius dan solid' untuk Nerazurri.
Musim lalu, Inter akhirnya keluar sebagai juara Liga Italia untuk meraih Scudetto ke-19 sepanjang sejarah klub dan sekaligus mengakhiri penantian manis selama 11 tahun.
"Pada saat yang sama di Indonesia saya diusulkan menjadi Presiden Komite Olimpiade. Saya tidak lagi memiliki kemungkinan untuk mengatur waktu saya dengan baik. Jadi saya berdiskusi dengan Moratti apa solusi terbaik untuk klub. Kami berdua jatuh cinta dengan Inter," kata Erick.
"Saya sangat menghormati Suning. Mereka memilih jalur investasi yang menurut mereka terbaik. Mereka membangun platform yang berhasil meraih Scudetto setelah sebelas tahun," sambungnya.
Ketika Inter Milan berhasil menjuarai Liga Italia, Erick mengaku merasa sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang terlibat dalam hal itu.
Ia mengaku rasa kegembiraannya yang turut ia rasakan cukup sederhana dengan mengirimkan pesan kepada salah seorang temannya yang berisi 'Forza Inter'.
Selanjutnya Erick menceritakan, publik Italia khususnya fans Inter Milan, masih kerap menyapa dirinya dan ia mengaku gembira ketika bisa bertemu dengan suporter Nerazzuri.
"Mereka memang mengingat saya. Dan ketika mereka bertemu dengan saya, mereka menyapa saya. Mereka datang hentikan saya dan meneriaki saya 'Forza Inter'," kata Erick
Erick mengambil alih Inter Milan pada 2013 setelah dia membeli saham mantan Presiden Massimo Morratti. Ia kemudian menjual sebagian sahamnya ke Group Suning pada 2016.
Posisinya sebagian Presiden Inter Milan digantikan oleh Steven Zhang pada 2018 dan kemudian menjual saham minoritasnya di klub ke LionRock pada tahun 2019.
Baca juga: Kementerian BUMN dorong pengembangan bisnis UMKM melalui Rumah BUMN
Baca juga: Erick Thohir ingatkan BUMN untuk tidak asal ekspansi bisnis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021