ANTARAJAWABARAT.com,11/7 - Persedeiaan sapu lidi di gudang penyimpanan di Kampung Awilega, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menumpuk dan sulit dijual karena tidak ada permintaan pasar.

"Sapu lidi sekarang stoknya banyak yang dikirim dari pembuat sapu lidi hingga menumpuk di gudang, tapi permintaan pasar tidak ada," kata penampung Sapu Lidi, Oding di Tasikmalaya, Senin.

Tidak adanya permintaan pasar sejak sebulan terakhir, kata Oding karena sebelumnya sudah melakukan pengiriman sapu lidi ke berbagai daerah dalam dan luar kota.

Sapu lidi yang biasa dikirim ke agen-agen kebersihan yang ada di kota besar seperti Jakarta dan Bogor itu, kata Oding menumpuknya pasokan berdampak tersendatnya pendapatan untuk membayar upah pekerja maupun para pengrajin.

Sapu lidi yang ditampungnya itu, kata Oding hasil pembelian dari para pengrajin sapu lidi rumahan atau perorangan di Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya dan sebagian dari Kabupaten Ciamis.

Terjadinya penumpukan sapu lidi tersebut, menurut Oding sering terjadi pada musim kemarau ketika sebagian besar pengrajin sapu rumahan tidak bertani sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya membuat sapu lidi.

"Musim kemarau ini para petani biasanya tidak bercocok tanam, sehingga para petani memanfaatkannya dengan membuat sapu lidi untuk kelangsungan hidupnya," katanya.

Sebaliknya ketika musim hujan, pasokan sapu lidi menurun sehingga sulit memenuhi permintaan pasar karena para pengrajin mengentikan aktivitas membuat sapu lidi dan memilih kembali bertani.

"Jadi saat ini sapu lidi sangat melimpah, berbeda ketika saat musim hujan sapu lidi susah didapat karena para petani lebih memilih ke sawah," katanya.

Sementara itu dalam satu kali pengiriman sapu lidi dari Tasikmalaya ke agen kebersihan atau penjual di luar kota, Oding mampu mengirim sebanyak 13.500 buah dengan harga jual Rp1.000 hingga Rp1.200 per ikat.

Ia yang sudah belasan tahun menjalani usaha mengumpulkan produk kerajinan sapu lidi itu mengungkapkan saat kondisi penjualan normal mampu mengirim barang rata-rata tiga sampai empat kali kirim dalam sebulan.

(U.KR-FPM/C/Y008/B/Y008) 11-07-2011 12:00:37

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011