ANTARAJAWABARAT.com, 1/6 - Praktek "joki" pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diduga terjadi di SMA Negeri 7, Bogor Utara Kota Bogor, Jawa Barat.

"Diindikasi ada dua orang kita menemukan diduga joki, kita akan mengamankan mereka hari ini, ternyata mereka tidak datang ujian," kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN 33 Bogor, Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Rabu.

Yonny menceritakan kronologi peristiwa diketahui pada saat pelaksanaan SNMPTN hari pertama Selasa (31/5) kemarin.

Saat ujian selesai Pengawas ruangan menemukan salah seorang calon mahasiswa menyerahkan berkas jawaban tidak sesuai identitasnya.

Mengetahui hal tersebut, pengawas menegur dan mempertanyakan penulisan identitasnya yang berbeda oleh calon mahasiswa tersebut.

"Saat itu, si anak tersebut langsung menukar namanya, dan kembali menyerahkan lembar ujian sesuai namanya sendiri," kata Yonny.

Selanjutnya kata Yonny, setelah mendapatkan kejadian tersebut, pengawasan dan panitia menelusuri nama yang ditulis oleh calon mahasiswa yang diduga "joki". Ternyata diketahui nama tersebut adalah nama salah seorang peserta SNMPTN di ruang sebelah yang juga tercatat sebagai salah satu peserta SNMPTN.

Mengantisipasi kembali terjadinya praktek perjokian, kata Yonny pada hari kedua pelaksanaan SNMPTN pihaknya memperketat pengawasan pelaksanaan tes dan berencana akan mengamankan kedua orang tersebut.

"Tapi pada saat kita akan mengamankan di hari kedua ujian, ternyata keduanya tidak hadir," kata Yonny.

Yonny menyebutkan, pihaknya akan mendalami praktek tersebut dan memastikan tidak ada praktek joki terjadi di tempat lainnya.

Ia pun memastikan bahwa pelaku bukan dari mahasiswa IPB melainkan dari pihak luar IPB.

Menurut Yonny praktek perjokian tersebut sudah lama terdeteksi. Kebanyakan yang melakukan praktek joki adalah calon mahasiswa angkatan tahun sebelumnya seperti 2010 atupun 2009.

Mengantisipasi hal tersebut pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dengan memisahkan ruang ujian antara peserta tahun 2011 dengan 2010.

Pemisahan ruangan tersebut berfungsi untuk mendeteksi adanya praktek perjokian. Tapi ternyata tahun ini praktek malah joki justru terjadi pada angkatan lulusan 2011.

"Ini yang menarik, justru yang joki anak angkatan tahun ini," katanya.

Selain di Bogor, lanjut Yonny, IPB sebagai panitian pelaksana SNMPTN tingkat Nasional juga mengamankan satu orang joki di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh.

"Saya juga mendapatkan laporan ada satu joki yang diamankan di Universitas Syah Kuala, Aceh. Ternyata Joki adalah mahasiswa universitas tersebut, saat ini masih kita proses," kata Yonny yang juga tim Pogja Panitia SNMPTN Nasional.

Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya di wilayah Bogor (kota dan kabupaten) jumlah peserta SNMPTNI sebanyak 7.270 orang.

Laily R

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011