Bandung, 25/5 (ANTARA) - Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Jawa Barat mengadopsi istilah "Wong Alit" dan mengusung Aburizal Bakrie sebagai "Bapak Wong Alit".

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin, di Bandung, Rabu, mengatakan, untuk mencapai target Aburizal Bakrie sebagai "Bapak Wong Alit," pihaknya merealisasikan program memberdayaan ekonomi bagi pelaku usaha kecil.

"Partai tetangga kita memang sudah banyak yang mengklaim sebagai partai yang pro rakyat. Golkar sebenarnya sudah dari dulu sebagai partainya masyarakat kecil. Tidak ada salahnya saat ini kita sebut Ketua DPP kita sebagai Bapak Wong Alit," kata Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Yance saat membuka Pencanangan Program Partai Golkar yang bertajuk Bersama Bangkitkan Usaha Kecil, dari Aceh hingga Papua, di Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang, Kota Bandung, Rabu.

Yance mengatakan, pemberian pelatihan kepada para pelaku usaha kecil ini dilakukan dengan memberikan pembinaan jaringan usaha, memperbaiki produk, pelatihan manajemen, hingga penumbuhan kultur wirausaha.

"Saya harus jujur bahwa program ini merupakan mimpinya Bapak Aburizal Bakrie baik sebagai ketua umum Golkar maupun sebagai pengusaha sukses. Sebagaimana sering disampaikan kepada kami, beliau bermimpi agar seluruh partai politik berlomba lomba membuat kerja nyata memerangi kemiskinan. Beliau juga bermimpi agar politisi saling memberi teladan kerja nyata membantu ekonomi rakyat," kata Yance.

Menurutnya, dengan program pengembangan wirausaha dan pemberian bantuan modal ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Oleh karena itu, pihaknya menganggap jika Aburizal Bakrie layak dinobatkan sebagai sebagai "Bapak Wong Alit".

"Inilah citra partai yang sedang kita bangun, dimana Golkar merupakan partai yang tidak saja menjadi tempat yang nyaman buat mereka yang kelas menengah ke atas, tapi juga memiliki citra baru yang positif sebagai partai yang nyaman buat Wong Alit," ujarnya.

Dengan program ini, kata Yance, partai politik tak dikenang hanya pandai berwacana mengenai isu dan konflik yang hanya dipahami kaum elit perkotaan saja.

Pihaknya berharap, Partai Golkar dapat melahirkan kultur politik baru, dimana partai politik dikenang berlomba lomba kerja nyata untuk mengurangi kemiskinan.

Ia menambahkan, program ini merupakan program nasional yang digagas Aburizal Bakrie untuk ikut menggerakan ekonomi masyarakat kecil. Sebab, pelaku usaha kecil adalah mayoritas pelaku usaha di negeri kita.

"Pelatihan pelaku usaha kecil yang diselenggarakan ini, diikuti di 33 propinsi lainnya. Tentu langkah Golkar ini tidak signifikan jika tidak diikuti oleh peran serta elemen lain dalam masyarakat politik, dunia usaha ataupun pemerintah," ujar Yance.***3***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011