Bandung, 18/5 (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2011 sebesar Rp1,22 triliun.
"Potensi penyaluran KUR di Jawa Barat masih sangat besar permintaan kredit mikro itu masih tinggi, diprediksi bisa melampaui penyaluran KUR tahun lalu," kata Pemimpin Divisi Mikro Bank BJB, Arie Yulianto di sela-sela temu debitor UMKM di Bandung, Rabu.
Menurut Arie, penyaluran KUR Bank BJB pada 2010 melebihi target yakni dari Rp1 triliun, realisasinya menembus angka Rp1,2 triliun.
Penyaluran KUR tersebut, kata dia, merupakan bagian dari penyaluran kredit mikro Bank BJB yang tahun 2010 mencapai Rp2,6 triliun dengan jumlah 41.045 debitur.
"Khusus untuk kredit mikro, termasuk KUR sebagian ebsar diserap oleh pengusaha sektor perdagangan," katanya.
Sementara itu fokus penetrasi penyaluran kredit Bank BJB masih tetap dilakukan di wilayah Jawa Barat dan Banten. Selain itu juga meningkatkan penyaluran kredit di sejumlah daerah yang sudah terakses layanan kantor bank itu.
Menurut Arie, sekitar 98 persen kredit program tersebut diserap di wilayah Jabar Banten, sisanya di DKI, Jateng dan Jatim. Jaringan kantor juga menjadi penentu realisasi penyerapan kredit program tersebut dimana jaringan di Jabar dan Banten lebih banyak dan hingga ke peloksok kecamatan.
"Kami tetap komitmen untuk membantu debitor kredit mikro, disamping memfasilitasi kredit juga memberikan pendampingan dan membantu membuat jaringan pemasaran," kata Arie.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Toto Susanto yang menyebutkan fungsi perbankan tidak hanya pada penyaluran pinjaman, namun juga membantu debitur untuk bisa memaksimalkan modal kerja dan usahanya.
"Pendampingan dilakukan untuk memastikan membantu pemecahan masalah, memberi solusi yang tepat baik sisi manajemen, produksi hingga pemasaran," katanya.
Pada kesempatan itu, Toto menyebutkan temu debitur yang digagas bank pembangunan daerah yang tahun lalu melantai di pasar bursa tersebut diarahkan untuk membangun jaringan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Potensi penyaluran KUR di Jawa Barat masih sangat besar permintaan kredit mikro itu masih tinggi, diprediksi bisa melampaui penyaluran KUR tahun lalu," kata Pemimpin Divisi Mikro Bank BJB, Arie Yulianto di sela-sela temu debitor UMKM di Bandung, Rabu.
Menurut Arie, penyaluran KUR Bank BJB pada 2010 melebihi target yakni dari Rp1 triliun, realisasinya menembus angka Rp1,2 triliun.
Penyaluran KUR tersebut, kata dia, merupakan bagian dari penyaluran kredit mikro Bank BJB yang tahun 2010 mencapai Rp2,6 triliun dengan jumlah 41.045 debitur.
"Khusus untuk kredit mikro, termasuk KUR sebagian ebsar diserap oleh pengusaha sektor perdagangan," katanya.
Sementara itu fokus penetrasi penyaluran kredit Bank BJB masih tetap dilakukan di wilayah Jawa Barat dan Banten. Selain itu juga meningkatkan penyaluran kredit di sejumlah daerah yang sudah terakses layanan kantor bank itu.
Menurut Arie, sekitar 98 persen kredit program tersebut diserap di wilayah Jabar Banten, sisanya di DKI, Jateng dan Jatim. Jaringan kantor juga menjadi penentu realisasi penyerapan kredit program tersebut dimana jaringan di Jabar dan Banten lebih banyak dan hingga ke peloksok kecamatan.
"Kami tetap komitmen untuk membantu debitor kredit mikro, disamping memfasilitasi kredit juga memberikan pendampingan dan membantu membuat jaringan pemasaran," kata Arie.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Toto Susanto yang menyebutkan fungsi perbankan tidak hanya pada penyaluran pinjaman, namun juga membantu debitur untuk bisa memaksimalkan modal kerja dan usahanya.
"Pendampingan dilakukan untuk memastikan membantu pemecahan masalah, memberi solusi yang tepat baik sisi manajemen, produksi hingga pemasaran," katanya.
Pada kesempatan itu, Toto menyebutkan temu debitur yang digagas bank pembangunan daerah yang tahun lalu melantai di pasar bursa tersebut diarahkan untuk membangun jaringan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011