Salah satu pendiri Taliban, Mullah Baradar, akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan diumumkan segera, kata beberapa anggota kelompok itu, Jumat.

Baradar, yang saat ini menjabat kepala kantor politik Taliban, akan didampingi oleh Mullah Mohammad Yaqoob, juga putra mendiang pendiri Taliban Mullah Omar serta Sher Mohammad Abbas Stanekzai, untuk mengisi jabatan-jabatan utama di pemerintahan, kata tiga sumber.

"Semua pemimpin utama sudah tiba di Kabul, di mana persiapan untuk mengumumkan pemerintah baru sudah di tahap akhir," kata salah satu pejabat Taliban kepada Reuters tanpa bersedia disebutkan namanya.

Sementara itu, Haibatullah Akhunzada, pemimpin tertinggi keagamaan Taliban, akan memusatkan upaya pada aspek agama serta pemerintahan dalam kerangka ajaran Islam, menurut sumber lainnya.



Taliban saat berkuasa pada 1996 hingga 2001 menerapkan hukum Islam dalam bentuk radikal.

Namun kali ini, kelompok tersebut telah berupaya memperlihatkan wajah yang lebih moderat.

Taliban telah menyatakan janji akan melindungi hak asasi manusia dan menahan diri untuk tidak melakukan pembalasan terhadap musuh-musuh lama.



Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara lain telah memperlihatkan keraguan terhadap jaminan tersebut.

Mereka mengatakan pengakuan resmi pada pemerintah baru Afghanistan serta aliran bantuan ekonomi akan tergantung pada tindakan yang diperlihatkan Taliban.

Taliban telah menjanjikan orang asing maupun warga Afghanistan yang masih tertinggal penerbangan untuk berangkat meninggalkan negara itu setelah Amerika Serikat mengakhiri penarikan pasukannya menjelang tenggat 31 Agustus.

Namun karena bandara Kabul masih ditutup, banyak orang berupaya keluar dari Afghanistan melalui jalan darat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Taliban akan minta bantuan Qatar operasikan bandara Kabul usai penolakan Turki

Baca juga: Taliban siap ambil alih penuh bandara Kabul

Baca juga: Taliban minta AS berhenti dorong warga Afghanistan mengungsi

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021