Presiden Joko Widodo mendorong IPB University menjadi kampus pelopor inovasi di bidang pertanian dan kelautan untuk memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
"IPB University agar semakin banyak melahirkan inovasi yang dapat memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada kegiatan Dies Natalis ke-58 IPB University, Rabu, yang dipublikasikan melalui youtube live.
Menurut Presiden Joko Widodo, inovasi ini menjadi sangat penting karena Indonesia menghadapi tren 4.0 dan tantangan pembangunan pertanian semakin kompleks.
"Pemerintah terus berupaya mengubah cara pandang petani, dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern, terus melakukan inovasi untuk pengembangan teknologi produksi dan distribusi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak sivitas akademika IPB University untuk menjadikan kampus itu sebagai pelopor inovasi, menciptakan ruang yang makin nyaman bagi pemikiran dan karya-karya inovatif, menemukan inovasi yang memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan petani, serta memperkuat hilirisasi riset dengan membangun jalinan yang kuat bersama dunia industri.
Menurut Presiden, dengan cara itu, IPB dapat menjadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah pangan dan pertanian di Indonesia. "Dengan inovasi yang dilakukan, IPB dapat berkontribusi menghasilkan smart shortcut dalam peningkatan daya saing Indonesia di bidang pangan dan pertanian," katanya.
Joko Widodo menjelaskan Indonesia memiliki banyak potensi di bidang pangan yang belum dikembangkan secara optimal, sehingga perlu lebih banyak inovasi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, inovasi untuk substitusi ekspor, inovasi untuk meningkatkan daya saing produk pangan, obat herbal, buah-buahan, dan potensi-potensi agromaritim lainnya.
"Saya senang mendengar IPB telah mengarahkan agenda riset dan pengembangan agromaritim. Ini sebuah langkah besar yang sangat strategis. Saya melihat masa depan Indonesia ada pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru, yang berkelanjutan," katanya.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi ekonomi kelautan yang sangat besar, tapi belum tergarap dengan baik. "Indonesia baru mengisi persen-persen dari pasar ikan dunia, yang nilainya sudah mencapai USD 162 miliar. Dengan potensi yang sangat besar itu, kita harus fokus mengembangkan agromaritim berbasis teknologi," katanya.
Jokowi menegaskan Indonesia harus mempercepat pengembangan agromaritim 4.0, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, mechine learning, robotik dan auto-mission. "Hal ini untuk menghasilkan solusi cerdas berbasis teknologi, untuk mensejahterakan petani dan nelayan," katanya.
Karena itu, Presiden menaruh harapan besar kepada IPB untuk lebih banyak lagi mencari solusi cerdas yang akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kemandirian pada sektor pangan, sekaligus menjadi modal untuk keluar dari krisis.
"Selamat Dies Natalis ke-58 untuk IPB. Terus berkreasi dan berinovasi. Wujudkan Indonesia sebagai negara agromaritim yang mandiri, maju, dan kuat, sehingga Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan global," katanya.
Baca juga: Presiden ingin IPB jadi kampus pelopor inovasi
Baca juga: IPB bersama Kemendagri kerja sama integrasi data kependudukan
Baca juga: Menteri PPN hingga Rektor IPB puji Pemkab Bogor kolaborasi dengan pemuda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"IPB University agar semakin banyak melahirkan inovasi yang dapat memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada kegiatan Dies Natalis ke-58 IPB University, Rabu, yang dipublikasikan melalui youtube live.
Menurut Presiden Joko Widodo, inovasi ini menjadi sangat penting karena Indonesia menghadapi tren 4.0 dan tantangan pembangunan pertanian semakin kompleks.
"Pemerintah terus berupaya mengubah cara pandang petani, dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern, terus melakukan inovasi untuk pengembangan teknologi produksi dan distribusi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak sivitas akademika IPB University untuk menjadikan kampus itu sebagai pelopor inovasi, menciptakan ruang yang makin nyaman bagi pemikiran dan karya-karya inovatif, menemukan inovasi yang memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan petani, serta memperkuat hilirisasi riset dengan membangun jalinan yang kuat bersama dunia industri.
Menurut Presiden, dengan cara itu, IPB dapat menjadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah pangan dan pertanian di Indonesia. "Dengan inovasi yang dilakukan, IPB dapat berkontribusi menghasilkan smart shortcut dalam peningkatan daya saing Indonesia di bidang pangan dan pertanian," katanya.
Joko Widodo menjelaskan Indonesia memiliki banyak potensi di bidang pangan yang belum dikembangkan secara optimal, sehingga perlu lebih banyak inovasi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, inovasi untuk substitusi ekspor, inovasi untuk meningkatkan daya saing produk pangan, obat herbal, buah-buahan, dan potensi-potensi agromaritim lainnya.
"Saya senang mendengar IPB telah mengarahkan agenda riset dan pengembangan agromaritim. Ini sebuah langkah besar yang sangat strategis. Saya melihat masa depan Indonesia ada pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru, yang berkelanjutan," katanya.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi ekonomi kelautan yang sangat besar, tapi belum tergarap dengan baik. "Indonesia baru mengisi persen-persen dari pasar ikan dunia, yang nilainya sudah mencapai USD 162 miliar. Dengan potensi yang sangat besar itu, kita harus fokus mengembangkan agromaritim berbasis teknologi," katanya.
Jokowi menegaskan Indonesia harus mempercepat pengembangan agromaritim 4.0, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, mechine learning, robotik dan auto-mission. "Hal ini untuk menghasilkan solusi cerdas berbasis teknologi, untuk mensejahterakan petani dan nelayan," katanya.
Karena itu, Presiden menaruh harapan besar kepada IPB untuk lebih banyak lagi mencari solusi cerdas yang akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kemandirian pada sektor pangan, sekaligus menjadi modal untuk keluar dari krisis.
"Selamat Dies Natalis ke-58 untuk IPB. Terus berkreasi dan berinovasi. Wujudkan Indonesia sebagai negara agromaritim yang mandiri, maju, dan kuat, sehingga Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan global," katanya.
Baca juga: Presiden ingin IPB jadi kampus pelopor inovasi
Baca juga: IPB bersama Kemendagri kerja sama integrasi data kependudukan
Baca juga: Menteri PPN hingga Rektor IPB puji Pemkab Bogor kolaborasi dengan pemuda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021