Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat pada Selasa sore ditutup menguat, seiring makin turunnya kasus harian COVID-19 di Indonesia.
Rupiah ditutup menguat 81 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp14.342 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.423 per dolar AS.
"Hari ini lebih ke pelemahan dolar AS oleh risk appetite di bursa dan juga pasca-FOMC terakhir. Namun rupiah juga terbantu dengan menurunnya kasus harian COVID-19 di Indonesia," kata analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Selasa.
Bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), pada pertemuan terakhirnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25 persen serta belum memberikan gambaran yang jelas akan tapering off yang sebelumnya dikhawatirkan oleh investor.
Para petinggi The Fed sebelumnya dikabarkan mulai membicarakan mengenai rencana pengurangan pembelian surat utang, namun belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dijalankan.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air terus menurun di mana pada Senin (2/8) kemarin terjadi penambahan 22.404 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,46 juta kasus.
Meski demikian, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.568 kasus sehingga totalnya mencapai 97.291 kasus. Sementara itu, sebanyak 2,84 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 523.164 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.375 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.342 per dolar AS hingga Rp14.377 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.362 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.456 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah lanjut menguat dibantu sentimen perpanjangan PPKM
Baca juga: Kurs Rupiah Selasa pagi menguat 53 poin
Baca juga: Kurs Rupiah menguat pasca-rilis data inflasi Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah ditutup menguat 81 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp14.342 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.423 per dolar AS.
"Hari ini lebih ke pelemahan dolar AS oleh risk appetite di bursa dan juga pasca-FOMC terakhir. Namun rupiah juga terbantu dengan menurunnya kasus harian COVID-19 di Indonesia," kata analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Selasa.
Bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), pada pertemuan terakhirnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25 persen serta belum memberikan gambaran yang jelas akan tapering off yang sebelumnya dikhawatirkan oleh investor.
Para petinggi The Fed sebelumnya dikabarkan mulai membicarakan mengenai rencana pengurangan pembelian surat utang, namun belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dijalankan.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air terus menurun di mana pada Senin (2/8) kemarin terjadi penambahan 22.404 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,46 juta kasus.
Meski demikian, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.568 kasus sehingga totalnya mencapai 97.291 kasus. Sementara itu, sebanyak 2,84 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 523.164 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.375 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.342 per dolar AS hingga Rp14.377 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.362 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.456 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah lanjut menguat dibantu sentimen perpanjangan PPKM
Baca juga: Kurs Rupiah Selasa pagi menguat 53 poin
Baca juga: Kurs Rupiah menguat pasca-rilis data inflasi Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021