Bandung, 31/12 (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) akan mengoperasikan 16 kapal ferry baru pada 2011 yang akan memperkuat armada di sejumlah jalur komersial di Indonesia.
"Sebanyak 16 kapal baru akan dioperasikan pada 2011, sehingga nanti total kapal yang kami operasikan 117 unit baik perintis maupun komersial," kata Pelaksana Harian Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Sirajudin Saini di Bandung, Jumat.
Sirajudin menyebutkan, tambahan dan pengadaan kapal baru itu antara lain sebanyak 10 kapal dari pemerintah dan enam kapal lainnya dari pengadaan oleh ASDP.
"Sepuluh kapal bantuan dari pemerintah, dan pengadaan sendiri ASPD sebanyak enam kapal," katanya.
Sebanyak 10 kapal bantuan dari anggaran pemerintah berukuran 500 GT (gross ton) sampai 750 GT. Sedangkan enam kapal pengadaan ASDP berkapasitas 1.500 GT hingga 5.000 GT, semuanya jenis kapal 'roro'.
Keenam belas kapal itu akan disebar memperkuat angkutan di sejumlah rute, khususnya di enam jalur penyeberangan, yakni Sibolga - Nias, Merak - Bakauheuni, Lembar - Padang Bai, Kayangan -Pototanu, Bajou - Kolaka dan Ketapang - Gilimanuk.
Tidak disebutkan nilai bantuan dari pemerintah untuk pengadaan sebanyak 10 unit kapal baru itu, sedangkan investasi dari ASDP untuk pembelian enam kapal baru senilai Rp96 miliar.
"Jalur-jalur itu diperkuat karena animo masyarakat menggunakan jalur penyeberangan di sana meningkat. Jalur tersibuk saat ini masih di jalur Bakauheuni - Merak dan Banyuwangi - Gilimanuk," katanya.
Sementara itu sepanjang tahun 2010, ASDP membukukan pendapatan sebesar Rp936 miliar dari prognosa Rp1,026 triliun. Meski demikian masih mencatat keuntungan sebesar Rp108 miliar. Sedangkan pada 2011, BUMN angkutan laut itu menargetkan pendapatan senilai Rp1,210 triliun dengan target keuntungan senilai Rp135 miliar.
Saat ini, ASDP beroperasi di 34 pelabuhan dengan 56 lintasan penyeberangan se-Indonesia. Disebutkannya tidak seluruh rute memberikan profit bagi perseroan, namun meski ada sejumlah rute yang merugi namun bisa diatasi melalui subsidi silang dari sejumlah rute yang untung.
"Memang masih ada yang merugi di beberapa jalur, namun secara umum perseroan masih mendapatkan keuntungan pada 2011 ini dan bisa berinvestasi untuk kapal baru," katanya.
Meski merugi, namun ASDP tetap akan melakukan pengoperasian di rute tersebut karena merupakan salah satu peran ASDP. Kehadiran kapal yang melayani angkutan antarpulau jelas meningkatkan perekonomian dan menambah jalur-jalur komersil.
"Penambahan salah satunya di jalur sibuk, terutama di Gilimanuk - Ketapang dan Bakauheuni - Merak. Juga memperkuat di jalur potensi," kata Sirajudin Saini menambahkan.***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Sebanyak 16 kapal baru akan dioperasikan pada 2011, sehingga nanti total kapal yang kami operasikan 117 unit baik perintis maupun komersial," kata Pelaksana Harian Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Sirajudin Saini di Bandung, Jumat.
Sirajudin menyebutkan, tambahan dan pengadaan kapal baru itu antara lain sebanyak 10 kapal dari pemerintah dan enam kapal lainnya dari pengadaan oleh ASDP.
"Sepuluh kapal bantuan dari pemerintah, dan pengadaan sendiri ASPD sebanyak enam kapal," katanya.
Sebanyak 10 kapal bantuan dari anggaran pemerintah berukuran 500 GT (gross ton) sampai 750 GT. Sedangkan enam kapal pengadaan ASDP berkapasitas 1.500 GT hingga 5.000 GT, semuanya jenis kapal 'roro'.
Keenam belas kapal itu akan disebar memperkuat angkutan di sejumlah rute, khususnya di enam jalur penyeberangan, yakni Sibolga - Nias, Merak - Bakauheuni, Lembar - Padang Bai, Kayangan -Pototanu, Bajou - Kolaka dan Ketapang - Gilimanuk.
Tidak disebutkan nilai bantuan dari pemerintah untuk pengadaan sebanyak 10 unit kapal baru itu, sedangkan investasi dari ASDP untuk pembelian enam kapal baru senilai Rp96 miliar.
"Jalur-jalur itu diperkuat karena animo masyarakat menggunakan jalur penyeberangan di sana meningkat. Jalur tersibuk saat ini masih di jalur Bakauheuni - Merak dan Banyuwangi - Gilimanuk," katanya.
Sementara itu sepanjang tahun 2010, ASDP membukukan pendapatan sebesar Rp936 miliar dari prognosa Rp1,026 triliun. Meski demikian masih mencatat keuntungan sebesar Rp108 miliar. Sedangkan pada 2011, BUMN angkutan laut itu menargetkan pendapatan senilai Rp1,210 triliun dengan target keuntungan senilai Rp135 miliar.
Saat ini, ASDP beroperasi di 34 pelabuhan dengan 56 lintasan penyeberangan se-Indonesia. Disebutkannya tidak seluruh rute memberikan profit bagi perseroan, namun meski ada sejumlah rute yang merugi namun bisa diatasi melalui subsidi silang dari sejumlah rute yang untung.
"Memang masih ada yang merugi di beberapa jalur, namun secara umum perseroan masih mendapatkan keuntungan pada 2011 ini dan bisa berinvestasi untuk kapal baru," katanya.
Meski merugi, namun ASDP tetap akan melakukan pengoperasian di rute tersebut karena merupakan salah satu peran ASDP. Kehadiran kapal yang melayani angkutan antarpulau jelas meningkatkan perekonomian dan menambah jalur-jalur komersil.
"Penambahan salah satunya di jalur sibuk, terutama di Gilimanuk - Ketapang dan Bakauheuni - Merak. Juga memperkuat di jalur potensi," kata Sirajudin Saini menambahkan.***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010