Ricardo Rodriguez menegaskan ia dan rekan-rekannya di tim nasional Swiss harus bisa memanfaatkan kesempatan sekecil apapun saat melawan Prancis dalam laga 16 besar Euro 2020 di Bucharest, Senin (28/6).
Rodriguez menyadari menghadapi Prancis yang berstatus juara dunia, timnya bersiap untuk tidak terlalu banyak memperoleh peluang, tetapi jika bisa memanfaatkannya.
"Kami harus bertahan dengan sangat rapat dan memanfaatkan setiap kesempatan sekecil apapun," kata Rodriguez dikutip Reuters, Jumat malam tadi.
"Tapi, dalam turnamen semacam ini segalanya bisa terjadi. Kondisi kami bagus dan siap," ujarnya menambahkan.
Rodriguez menyadari keberadaan nama-nama elit seperti Karim Benzema, Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe di lini depannya, Prancis merupakan salah satu tim dengan kualitas serangan paling mengancam.
"Jelas mereka punya barisan penyerang terbaik di turnamen ini. Kami harus agresif mengawal mereka sembari tetap berhati-hati," katanya.
"Ketiganya sangat kuat. Mbappe yang paling cepat dan Benzema punya pengalaman bertahun-tahun di Real Madrid serta tahu cara terbaik untuk mencetak gol," ujar Rodriguez melengkapi.
Pun demikian, Rodriguez masih memiliki keyakinan bahwa ia dan rekan-rekannya di Swiss punya kemampuan untuk menciptakan kejutan.
"Kami bisa melakukannya. Kami siap dan sudah berlatih dengan baik. Jeda panjang ini cukup membantu setelah banyak penerbangan jarak jauh," tutup Rodriguez.
Swiss memang cukup kurang diuntungkan dengan pola penyelenggaraan Euro 2020 yang tersebar di 11 negara, di mana mereka harus mengawali turnamen di Azerbaijan untuk laga pembuka, terbang ke Italia untuk pertandingan kedua dan kembali ke Baku untuk penutupan grup di mana mereka sempat mengalami kendala penerbangan saat kembali ke markas latihan.
Laga kontra Prancis dimainkan delapan hari setelah mereka terakhir kali tampil melawan Turki di Grup A.
Swiss selalu gagal melewati tembok 16 besar dalam tiga turnamen terakhirnya, termasuk kalah lewat adu penalti melawan Polandia pada Euro 2016, tetapi Rodriguez menyatakan timnya berusaha keras untuk bisa melampaui hadangan itu semua.
Bila mana laga kontra Prancis harus ditentukan lewat adu penalti, Rodriguez mengakui Swiss sudah menjalani latihan khusus dan hampir semua pemain sukses mengkonversi sepakan titik putih.
Apabila mampu menciptakan kejutan dan lolos ke perempat final, Swiss akan bertemu Kroasia atau Spanyol.
Baca juga: Austria berambisi kejutkan Italia di laga 16 besar
Baca juga: Robert Lewandowski sulit terima kenyataan Polandia tersingkir dari Euro 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rodriguez menyadari menghadapi Prancis yang berstatus juara dunia, timnya bersiap untuk tidak terlalu banyak memperoleh peluang, tetapi jika bisa memanfaatkannya.
"Kami harus bertahan dengan sangat rapat dan memanfaatkan setiap kesempatan sekecil apapun," kata Rodriguez dikutip Reuters, Jumat malam tadi.
"Tapi, dalam turnamen semacam ini segalanya bisa terjadi. Kondisi kami bagus dan siap," ujarnya menambahkan.
Rodriguez menyadari keberadaan nama-nama elit seperti Karim Benzema, Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe di lini depannya, Prancis merupakan salah satu tim dengan kualitas serangan paling mengancam.
"Jelas mereka punya barisan penyerang terbaik di turnamen ini. Kami harus agresif mengawal mereka sembari tetap berhati-hati," katanya.
"Ketiganya sangat kuat. Mbappe yang paling cepat dan Benzema punya pengalaman bertahun-tahun di Real Madrid serta tahu cara terbaik untuk mencetak gol," ujar Rodriguez melengkapi.
Pun demikian, Rodriguez masih memiliki keyakinan bahwa ia dan rekan-rekannya di Swiss punya kemampuan untuk menciptakan kejutan.
"Kami bisa melakukannya. Kami siap dan sudah berlatih dengan baik. Jeda panjang ini cukup membantu setelah banyak penerbangan jarak jauh," tutup Rodriguez.
Swiss memang cukup kurang diuntungkan dengan pola penyelenggaraan Euro 2020 yang tersebar di 11 negara, di mana mereka harus mengawali turnamen di Azerbaijan untuk laga pembuka, terbang ke Italia untuk pertandingan kedua dan kembali ke Baku untuk penutupan grup di mana mereka sempat mengalami kendala penerbangan saat kembali ke markas latihan.
Laga kontra Prancis dimainkan delapan hari setelah mereka terakhir kali tampil melawan Turki di Grup A.
Swiss selalu gagal melewati tembok 16 besar dalam tiga turnamen terakhirnya, termasuk kalah lewat adu penalti melawan Polandia pada Euro 2016, tetapi Rodriguez menyatakan timnya berusaha keras untuk bisa melampaui hadangan itu semua.
Bila mana laga kontra Prancis harus ditentukan lewat adu penalti, Rodriguez mengakui Swiss sudah menjalani latihan khusus dan hampir semua pemain sukses mengkonversi sepakan titik putih.
Apabila mampu menciptakan kejutan dan lolos ke perempat final, Swiss akan bertemu Kroasia atau Spanyol.
Baca juga: Austria berambisi kejutkan Italia di laga 16 besar
Baca juga: Robert Lewandowski sulit terima kenyataan Polandia tersingkir dari Euro 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021