Pertandingan Grup D Euro 2020 antara seteru lama Inggris dan Skotlandia berakhir dengan kedua tim bermain imbang nirgol selepas laga berlangsung minim peluang berarti di Stadion Wembley, London, Inggris, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).
Ini menjadi pertemuan kembali Inggris dan Skotlandia di turnamen bergengsi setelah Euro 1996, tapi penonton wajib kecewa karena laga diwarnai hanya satu tembakan tepat sasaran untuk Inggris dan dua untuk Skotlandia.
Hasil tersebut membuat persaingan memperebutkan tiket babak 16 besar di Grup D malah terbuka lebar.
Inggris tertahan di urutan kedua dengan empat poin, persis di bawah Republik Ceko. Sedangkan Skotlandia yang punya satu poin ada di dasar klasemen di bawah Kroasia karena kalah selisih gol, demikian catatan laman resmi UEFA.
Kendati demikian keempat tim kini di atas kertas masih punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar, baik sebagai dua tim teratas klasemen akhir Grup D maupun salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik turnamen.
Seperti saat menghadapi Kroasia, Inggris mengawali pertandingan dengan agresif hanya untuk mendapati peluang mereka ditolak oleh tiang gawang.
Kali ini hal itu terjadi dengan John Stones yang menanduk umpan sepak pojok Mason Mount tetapi bola sundulannya menghantam tiang gawang.
Semenit berselang giliran Mount yang terlalu terburu-buru menyambut umpan tarik Raheem Sterling dan hanya mendapati bola sepakannya bergulir di samping gawang Skotlandia.
Sayangnya, sejak itu Inggris kemudian menemui serangkaian kesulitan untuk menembus tebal dan disiplinnya lini pertahanan Skotlandia yang digalang oleh Grant Hanley dan Scott McTominay.
Bahkan, Skotlandia sempat melakukan ancaman berbahaya saat memperoleh kesempatan pada menit ke-30 dan Stephen O'Donnell nyaris membawa mereka memimpin jika tembakan datarnya tak dimentahkan oleh kiper Jordan Pickford.
Selepas skor nirgol bertahan hingga turun minum, Inggris nyaris memimpin saat Mount melepaskan tembakan spekulasi selepas menerima umpan sodoran dari Luke Shaw, tapi kali ini kiper David Marshall mampu menepis bola.
Sebaliknya, Skotlandia juga hampir mencuri keunggulan pada menit ke-62 dalam situasi kemelut dari sepak pojok, sayang tembakan Lyndon Dikes disapu oleh Tyrone Mings yang berjaga di garis gawang.
Suporter tuan rumah di Wembley kembali harus menahan nafas pada menit ke-78 saat Andy Robertson mengirim umpan silang akurat, sayang tembakan voli Che Adams melambung tak tentu arah.
Tepat di pengujung waktu normal, kemelut terjadi di dalam kotak penalti Skotlandia hasil umpan tari Sterling, tapi kali ini John McGinn lebih sigap menyapu bola sebelum Mount melepaskan tembakan penyelesaian.
Di pertandingan terakhir Grup D yang berlangsung serempak Selasa (22/6), Inggris akan menjamu Republik Ceko di Wembley sedangkan Skotlandia menyambut Kroasia di Hampden Park, Glasgow.
Baca juga: UEFA yakin laga semifinal dan final Piala Eropa bisa digelar di Wembley
Baca juga: Frank de Boer yakin Belanda akan semakin bagus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ini menjadi pertemuan kembali Inggris dan Skotlandia di turnamen bergengsi setelah Euro 1996, tapi penonton wajib kecewa karena laga diwarnai hanya satu tembakan tepat sasaran untuk Inggris dan dua untuk Skotlandia.
Hasil tersebut membuat persaingan memperebutkan tiket babak 16 besar di Grup D malah terbuka lebar.
Inggris tertahan di urutan kedua dengan empat poin, persis di bawah Republik Ceko. Sedangkan Skotlandia yang punya satu poin ada di dasar klasemen di bawah Kroasia karena kalah selisih gol, demikian catatan laman resmi UEFA.
Kendati demikian keempat tim kini di atas kertas masih punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar, baik sebagai dua tim teratas klasemen akhir Grup D maupun salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik turnamen.
Seperti saat menghadapi Kroasia, Inggris mengawali pertandingan dengan agresif hanya untuk mendapati peluang mereka ditolak oleh tiang gawang.
Kali ini hal itu terjadi dengan John Stones yang menanduk umpan sepak pojok Mason Mount tetapi bola sundulannya menghantam tiang gawang.
Semenit berselang giliran Mount yang terlalu terburu-buru menyambut umpan tarik Raheem Sterling dan hanya mendapati bola sepakannya bergulir di samping gawang Skotlandia.
Sayangnya, sejak itu Inggris kemudian menemui serangkaian kesulitan untuk menembus tebal dan disiplinnya lini pertahanan Skotlandia yang digalang oleh Grant Hanley dan Scott McTominay.
Bahkan, Skotlandia sempat melakukan ancaman berbahaya saat memperoleh kesempatan pada menit ke-30 dan Stephen O'Donnell nyaris membawa mereka memimpin jika tembakan datarnya tak dimentahkan oleh kiper Jordan Pickford.
Selepas skor nirgol bertahan hingga turun minum, Inggris nyaris memimpin saat Mount melepaskan tembakan spekulasi selepas menerima umpan sodoran dari Luke Shaw, tapi kali ini kiper David Marshall mampu menepis bola.
Sebaliknya, Skotlandia juga hampir mencuri keunggulan pada menit ke-62 dalam situasi kemelut dari sepak pojok, sayang tembakan Lyndon Dikes disapu oleh Tyrone Mings yang berjaga di garis gawang.
Suporter tuan rumah di Wembley kembali harus menahan nafas pada menit ke-78 saat Andy Robertson mengirim umpan silang akurat, sayang tembakan voli Che Adams melambung tak tentu arah.
Tepat di pengujung waktu normal, kemelut terjadi di dalam kotak penalti Skotlandia hasil umpan tari Sterling, tapi kali ini John McGinn lebih sigap menyapu bola sebelum Mount melepaskan tembakan penyelesaian.
Di pertandingan terakhir Grup D yang berlangsung serempak Selasa (22/6), Inggris akan menjamu Republik Ceko di Wembley sedangkan Skotlandia menyambut Kroasia di Hampden Park, Glasgow.
Baca juga: UEFA yakin laga semifinal dan final Piala Eropa bisa digelar di Wembley
Baca juga: Frank de Boer yakin Belanda akan semakin bagus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021