Luka Modric mengakui sulit bagi tim nasional Kroasia untuk mencapai partai final Euro 2020, kendati tiga tahun yang lalu mereka mampu menjadi kejutan Piala Dunia 2018 dan menjadi runner-up di Rusia.
Modric yang mengemban ban kapten akan memimpin rekan-rekannya menghadapi salah satu tuan rumah turnamen, Inggris, dalam laga pembuka Grup D di Stadion Wembley, London, Minggu malam nanti.
"Semua kepingan puzzle bisa kami satukan di Rusia, tapi kami tidak bisa mencapai final di setiap turnamen, walaupun kami sudah menaikkan standard penampilan," kata Modric dilansir Reuters, Sabtu malam tadi.
"Kami harus lebih realistis, terlepas dari betapa tingginya kepercayaan diri kami. Kami masih meyakini kami tim yang sangat bagus dan itu yang paling utama, tetap percaya," ujarnya menambahkan.
Pertandingan kontra Inggris tak ubahnya ulangan dari laga semifinal Piala Dunia 2018 yang berhasil dimenangi Kroasia.
Modric mengakui status non-unggulan yang disematkan oleh media kepada Kroasia kala itu turut memantik permainan ia dan rekan-rekannya.
"Kami tidak menganggap para pemain Inggris yang arogan, tetapi saat itu orang-orang di sekitar mereka yang bersikap demikian, beberapa jurnalis dan komentator," ujarnya.
"Sejujurnya belakangan saya tidak banyak membaca berita. Saya hanya fokus kepada pertandingan besok dan tidak terlalu peduli dengan apa yang orang bilang," tutup Modric.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Modric yang mengemban ban kapten akan memimpin rekan-rekannya menghadapi salah satu tuan rumah turnamen, Inggris, dalam laga pembuka Grup D di Stadion Wembley, London, Minggu malam nanti.
"Semua kepingan puzzle bisa kami satukan di Rusia, tapi kami tidak bisa mencapai final di setiap turnamen, walaupun kami sudah menaikkan standard penampilan," kata Modric dilansir Reuters, Sabtu malam tadi.
"Kami harus lebih realistis, terlepas dari betapa tingginya kepercayaan diri kami. Kami masih meyakini kami tim yang sangat bagus dan itu yang paling utama, tetap percaya," ujarnya menambahkan.
Pertandingan kontra Inggris tak ubahnya ulangan dari laga semifinal Piala Dunia 2018 yang berhasil dimenangi Kroasia.
Modric mengakui status non-unggulan yang disematkan oleh media kepada Kroasia kala itu turut memantik permainan ia dan rekan-rekannya.
"Kami tidak menganggap para pemain Inggris yang arogan, tetapi saat itu orang-orang di sekitar mereka yang bersikap demikian, beberapa jurnalis dan komentator," ujarnya.
"Sejujurnya belakangan saya tidak banyak membaca berita. Saya hanya fokus kepada pertandingan besok dan tidak terlalu peduli dengan apa yang orang bilang," tutup Modric.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021