Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan para santri dan pengurus di sejumlah pondok pesantren di daerah itu siap melakukan tes swab PCR.

Bima Arya yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, saat mengunjungi pondok pesantren pondok pesantren di Kelurahan Harjasari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore, berdialog dengan pengurus pondok pesantren maupun petugas dari dinas kesehatan.

Dari dialog tersebut, diketahui bahwa pengelola pondok pesantren mengusulkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), dan ketika dilakukan tes swab antigen kepada semua santri pada Kamis (3/6) dan Jumat (4/6), yakni sebanyak 398 santri, hasilnya 32 santri dinyatakan positif COVID-19.

Dari 32 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, 24 santri sudah dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 di Pusdiklat BPKP di Ciawi, Bogor, delapan santri lainnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Pada dialog tersebut, Bima Arya menugaskan kepada dinas kesehatan untuk melakukan tes swab PCR kepada semua orang di pondok pesentren tersebut, baik yang belum menjalani tes maupun yang sudah menjalani tes swab antigen dengan hasil negatif.

Jumlah santri di pondok pesantren tersebut ada 398 santri, 32 santri di antaranya dinyatakan positif, sehingga santri yang tidak positif ada 366 santri. Kemudian, pengurus pondok pesantren ada 55 ustadz dan ustadzah, sehingga seluruhnya ada 421 orang.

"Semuanya akan menjalani tes swab PCR, meskipun sebelumnya sudah menjalani tes swab antigen. Tes swab PCR ini untuk menelusuri, apakah masih ada santri dan pengurus yang positif COVID-19. Tes swab PCR ini harus cepat dilakukan untuk mencegah penularan lebih luas," katanya.

Dari hasil tes swab PCR, kata dia, kalau ditemukan lagi ada yang terkonfirmasi positif maka akan diisolasi lagi.

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga mengingatkan pengurus pondok pesantren harus menjalani protokol kesehatan secara ketat. "Semua orang di pondok ini harus memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Aktivitas di pondok juga harus dikurangi," katanya.

Bima Arya juga mengingatkan agar orang di pondok pesantren tersebut tidak keluar dari pondok. "Untuk kebutuhan logistik bahan makanan, saya minta kepada Perumda PPJ (Pasar Pakuan Jaya), untuk membantunya," katanya.

Menurut Bima, Satgas Penanganan COVID-19 juga akan segera membentuk posko yang anggotanya gabungan dari Pemkot Bogor, Polresta Bogor, dan Kodim 0606 Kota Bogor, untuk mengawasi dan memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.

Baca juga: Pesantren di Bogor ditutup setelah 32 santri positif

Baca juga: Wapres resmikan Gedung K.H. Ma'ruf Amin di pondok Sukabumi

 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021