Warga Perumahan Griya Melati Bubulak Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 12 lagi dan sampai Senin ini menjadi 58 orang, dan seluruhnya telah dievakuasi untuk memutus penularan di perumahan tersebut.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Senin, mengatakan dari 58 orang yang terpapar COVID-19, sebanyak 57 orang dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 di Pusdiklat BPKP di Ciawi Kabupaten Bogor, sedangkan satu orang lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi Dramaga karena memiliki komorbid dengan gejala klinis sedang.
Seluruh warga yang terpapar COVID-19 dievakuasi dari rumahnya masing-masing menggunakan dua bus Dinas Perhubungan dan dua ambulans, yang dikawal oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan anggota Polisi, mulai hari Sabtu (22/5) hingga Ahad (23/5) malam.
Menurut Bima Arya, pada Senin ini tercatat 58 orang warga yang terpapar COVID-19, sedangkan pada sehari sebelumnya 46 warga yang terpapar COVID-19. "Jadi ada tambahan 12 orang," katanya.
Tambahan 12 orang tersebut setelah 75 warga dari hasil penelusuran kontak erat maupun warga yang sebelumnya telah menjalani tes usap (swab) antigen, kemudian menjalani lagi tes usap PCR. Hasilnya, ada tambahan 12 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut Bima, meskipun dari tes usap antigen hasilnya negatif harus dipastikan lagi melalui tes usap PCR. "Dari tes PCR meskipun hasilnya negatif, tapi jika memiliki gejala klinis, harus diproses untuk mengantisipasi adanya serangan virus corona varian baru," katanya.
Bima Arya menambahkan, dirinya telah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meminta bantuan untuk menyelidiki penyebaran COVID-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor yang berkembang sangat cepat.
"Saya sudah menghubungi Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian pada lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan membantu proses skuensing genom," katanya.
Menurut dia, melalui proses sekuensing genom untuk mendeteksi, apakah virus corana yang menyebar di Kota Bogor adalah varian baru atau bukan," katanya.
Menteri Kesehatan, kata dia, sudah mengirim tim ke Kota Bogor dan telah mengambil sampel dari kasus COVID-19 di Perumahan Griya Maleti. "Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga hasilnya bisa cepat diketahui," katanya.
Bima juga menginstruksikan kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor untuk menerapkan karantina terhadap warga Perumahan Griya Melati yang negatif dengan pembatasan aktivitas, di rumah saja.*
Baca juga: Bima Arya minta bantuan Menkes selidiki penyebaran COVID-19 di Griya Melati Kota Bogor
Baca juga: 35 warga positif COVID-19 di Griya Melati Bogor dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Senin, mengatakan dari 58 orang yang terpapar COVID-19, sebanyak 57 orang dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 di Pusdiklat BPKP di Ciawi Kabupaten Bogor, sedangkan satu orang lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi Dramaga karena memiliki komorbid dengan gejala klinis sedang.
Seluruh warga yang terpapar COVID-19 dievakuasi dari rumahnya masing-masing menggunakan dua bus Dinas Perhubungan dan dua ambulans, yang dikawal oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan anggota Polisi, mulai hari Sabtu (22/5) hingga Ahad (23/5) malam.
Menurut Bima Arya, pada Senin ini tercatat 58 orang warga yang terpapar COVID-19, sedangkan pada sehari sebelumnya 46 warga yang terpapar COVID-19. "Jadi ada tambahan 12 orang," katanya.
Tambahan 12 orang tersebut setelah 75 warga dari hasil penelusuran kontak erat maupun warga yang sebelumnya telah menjalani tes usap (swab) antigen, kemudian menjalani lagi tes usap PCR. Hasilnya, ada tambahan 12 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut Bima, meskipun dari tes usap antigen hasilnya negatif harus dipastikan lagi melalui tes usap PCR. "Dari tes PCR meskipun hasilnya negatif, tapi jika memiliki gejala klinis, harus diproses untuk mengantisipasi adanya serangan virus corona varian baru," katanya.
Bima Arya menambahkan, dirinya telah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meminta bantuan untuk menyelidiki penyebaran COVID-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor yang berkembang sangat cepat.
"Saya sudah menghubungi Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian pada lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan membantu proses skuensing genom," katanya.
Menurut dia, melalui proses sekuensing genom untuk mendeteksi, apakah virus corana yang menyebar di Kota Bogor adalah varian baru atau bukan," katanya.
Menteri Kesehatan, kata dia, sudah mengirim tim ke Kota Bogor dan telah mengambil sampel dari kasus COVID-19 di Perumahan Griya Maleti. "Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga hasilnya bisa cepat diketahui," katanya.
Bima juga menginstruksikan kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor untuk menerapkan karantina terhadap warga Perumahan Griya Melati yang negatif dengan pembatasan aktivitas, di rumah saja.*
Baca juga: Bima Arya minta bantuan Menkes selidiki penyebaran COVID-19 di Griya Melati Kota Bogor
Baca juga: 35 warga positif COVID-19 di Griya Melati Bogor dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021