Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan menghapus Xiaomi Corp dari daftar hitam pemerintah.

Berdasarkan informasi dari berkas pengadilan, dikutip dari Reuters, Kamis, pemerintah AS dan Xiaomi sepakat untuk menyelesaikan proses pengadilan yang masih berlangsung tentang ketegangan antara mereka.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Emily Horne menyatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sangat prihatin tentang potensi investasi di negara tersebut di perusahaan yang berkaitan dengan militer China dan berkomitmen penuh untuk menekan perusahaan seperti itu.

Sementara juru bicara Xiaomi menyatakan mereka memantau perkembangan terkini, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Juru bicara Departemen Kehakiman dan Departemen Pertahanan AS tidak memberikan pernyataan atas kasus ini.

Pemerintah AS, saat masih dipimpin Presiden Donald Trump, menaruh Xiaomi di daftar hitam karena menduga perusahaan tersebut berafiliasi dengan militer China.

Tujuh perusahaan asal China lainnya juga berada di daftar hitam tersebut.

Xiaomi membalas tuduhan tersebut ke pengadilan, menyatakan bahwa tuduhan tersebut "melanggar hukum dan inkonstitusional" serta membantah afiliasi dengan militer China.

Baca juga: Daftar ponsel yang meluncur di Indonesia pada Maret 2021

Baca juga: Xiaomi rilis Redmi Note 10, ponsel layar AMOLED harga Rp2,3 jutaan
 

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021