Bandung, 20/9 (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengangkut sebanyak 2,827 juta penumpang selama layanan angkutan mudik dan balik Lebaran 2010, mulai H-7 (3 Septeber) hingga H+8 (19 September).
"Secara umum proses pelayanan angkutan Lebaran 2010 lancar dan semuanya terlayani, jumlah penumpang yang menggunakan jasa KA selama Lebaran 2010 mencapai 2,827 juta penumpang," kata Vice Presiden Communication PT KAI Sugeng Paryono di Bandung, Senin.
Jumlah penumpang KA ekonomi mencapai 1,932 juta orang, kelas bisnis 555.241 penumpang dan kelas eksekutif 344.314 penumpang.
Menurut Sugeng, seluruh penumpang di stasiun mampu diangkut pada hari itu juga sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun pemberangkatan.
Dari sisi kejadian di jalur KA juga cukup minim dan tidak ada korban jiwa sepanjang layanan angkutan lebaran berlangsung.
"Angka kriminalitas di atas KA juga berhasil di tekan. Tidak ada aksi kriminalitas di atas KA, termasuk kasus pembiusan juga berhasil ditekan," katanya.
Namun demikian, diakui oleh Sugeng, jumlah penumpang angkutan Lebaran 2010 sebanyak 2,827 juta penumpang lebih rendah yakni sekitar 99,3 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2009 yang mencapai 2,850 juta penumpang.
"Jumlah penumpang KA eksekutif memang lebih sedikit dibandingkan Lebaran 2009, hal itu karena memang enam rangkaian KA tambahan Lebaran tidak dioperasikan yakni KA Argo Lawu, Argo Dwipangga dan Gajayana Lebaran," kata Sugeng.
Argo Lawu dan Argo Dwipangga Lebaran (Jakarta - Solo) masing-masing dua rangkaian dan KA Gajayana (Jakarta - Malang) juga dengan dua rangkaian.
Sementara itu puncak arus mudik Lebaran 2010 yang menggunakan KA terjadi pada H-2 Lebaran atau Rabu (8/9) sedangkan puncak arus balik terjadi pada H2+2 atau Senin (13/9).
"Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan waktu liburan cukup panjang dengan mengatur mudik dan balik Lebaran 2010 meningkat, sehingga tak ada kasus penumpukan penumpang di satu waktu atau jadwal pemberangkatan KA," katanya.
Hal tersebut memudahkan bagi PTKA dalam melakukan pelayanan baik dalam pemberangkatan maupun kedatangan penumpang. Sehingga kondisi pelayanan arus mudik/balik Lebaran 2010 oleh PTKA jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Keberangkatan dan arus balik penumpang Lebaran 2010 lebih tertib dan merata, hal itu memudahkan bagi kami sebagai operator perjalanan KA. Angkutan Lebaran 2010 jauh lebih baik," kata Sugeng Paryono menambahkan.
Sementara itu operasi layanan arus mudik/balik Lebaran 2010 yang dilakukan oleh PTKA berakhir pada Minggu (19/9).***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Secara umum proses pelayanan angkutan Lebaran 2010 lancar dan semuanya terlayani, jumlah penumpang yang menggunakan jasa KA selama Lebaran 2010 mencapai 2,827 juta penumpang," kata Vice Presiden Communication PT KAI Sugeng Paryono di Bandung, Senin.
Jumlah penumpang KA ekonomi mencapai 1,932 juta orang, kelas bisnis 555.241 penumpang dan kelas eksekutif 344.314 penumpang.
Menurut Sugeng, seluruh penumpang di stasiun mampu diangkut pada hari itu juga sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun pemberangkatan.
Dari sisi kejadian di jalur KA juga cukup minim dan tidak ada korban jiwa sepanjang layanan angkutan lebaran berlangsung.
"Angka kriminalitas di atas KA juga berhasil di tekan. Tidak ada aksi kriminalitas di atas KA, termasuk kasus pembiusan juga berhasil ditekan," katanya.
Namun demikian, diakui oleh Sugeng, jumlah penumpang angkutan Lebaran 2010 sebanyak 2,827 juta penumpang lebih rendah yakni sekitar 99,3 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2009 yang mencapai 2,850 juta penumpang.
"Jumlah penumpang KA eksekutif memang lebih sedikit dibandingkan Lebaran 2009, hal itu karena memang enam rangkaian KA tambahan Lebaran tidak dioperasikan yakni KA Argo Lawu, Argo Dwipangga dan Gajayana Lebaran," kata Sugeng.
Argo Lawu dan Argo Dwipangga Lebaran (Jakarta - Solo) masing-masing dua rangkaian dan KA Gajayana (Jakarta - Malang) juga dengan dua rangkaian.
Sementara itu puncak arus mudik Lebaran 2010 yang menggunakan KA terjadi pada H-2 Lebaran atau Rabu (8/9) sedangkan puncak arus balik terjadi pada H2+2 atau Senin (13/9).
"Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan waktu liburan cukup panjang dengan mengatur mudik dan balik Lebaran 2010 meningkat, sehingga tak ada kasus penumpukan penumpang di satu waktu atau jadwal pemberangkatan KA," katanya.
Hal tersebut memudahkan bagi PTKA dalam melakukan pelayanan baik dalam pemberangkatan maupun kedatangan penumpang. Sehingga kondisi pelayanan arus mudik/balik Lebaran 2010 oleh PTKA jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Keberangkatan dan arus balik penumpang Lebaran 2010 lebih tertib dan merata, hal itu memudahkan bagi kami sebagai operator perjalanan KA. Angkutan Lebaran 2010 jauh lebih baik," kata Sugeng Paryono menambahkan.
Sementara itu operasi layanan arus mudik/balik Lebaran 2010 yang dilakukan oleh PTKA berakhir pada Minggu (19/9).***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010