Bandung, 6/9 (ANTARA) - DPRD Provinsi Jawa Barat, menyayangkan insiden penembakan di Gedung Pakuan atau Rumah Dinas Gubernur Jabar yang telah menelan korban Raihan Ahmad (11).

"Hari Sabtu (4/9) kemarin saya sudah SMS Gubernur yang menyatakan kalau saya turut prihatin dan semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan intinya kami menyayangkan kejadian ini," kata Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat, Achmad Riza Alhabsyei, di Bandung, Senin.

Ia berharap, dengan adanya kejadian ini Gubernur Jawa Barat dapat memberi contoh supaya warga Jawa Barat tidak menyimpan senjata di sembarang tempat.

"Ini bukan kesalahan Gubernur, tapi saya harap kasus ini menjadi cerminan untuk kita semua agar tidak menyimpan senjata, baik itu senapan angin di mana saja," kata Ahmad.

Pihaknya juga mengimbau agar pengamanan di sekitar Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat lebih diperketat lagi.

"Saya harap pengamanan di Gedung Pakuan bisa lebih ditingkatkan dan diperketat lagi. Agak aneh juga ada tiga anak kecil yang bebas bermain senjata api di Rumah Dinas Gubernur Jabar. Ini memangnya tidak ada petugas yang mengawasi apa," ujarnya.

Raihan Ahmad (11), siswa kelas VI SD Mutiara Bunda yang juga teman bermain anak Gubernur Jabar menjadi korban penembakan oleh teman sebayanya RZ (11) di rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Jalan Pakuan, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jumat (3/9) sekitar pukul 13.30 WIB.

Raihan Ahmad sedang menjalani perawatan intensif di Gedung Maria lantai 4 Rumah Sakit Boromues Bandung dan kondisinya mulai membaik, dan direncanakan pulang sore hari ini.***1***

(U.KR-ASJ/B/Y003/Y003) 06-09-2010 13:03:26

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010