Bandung, 9/8 (ANTARA) - Sejumlah produk bordir produksi sentra kerajinan Tasikmalaya Jawa Barat diminati konsumen di sejumlah negara Eropa.

"Permintaan bordir Tasikmalaya dari sejumlah pembeli di Eropa terus meningkat. Tren pasar di sana menyukai produk yang dikerjakan secara manual atau tradisional," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat, H Wawan Hermawan di Bandung, Senin.

Menurut Wawan, kecenderungan tersebut terus meningkat dan menjadi peluang bagi para pengrajin tradisional di kawasan itu.

Di lain pihak, produksi manual yang dikerjakan dengan menggunakan peralatan tradisional di kawasan itu belum bisa melakukan produksi massal.

Namun demikian pemenuhan pesanan dilakukan dengan cara melakukan order ke sesama pengrajin.

"Kebetulan di Tasikmalaya telah terbentuk sentra bordir yang telah cukup lama menekuni bidang itu. Potensi itu kita maksimalkan," kata Wawan.

Di lain pihak, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat juga memfasilitasi agar kemampuan produksinya bisa ditingkatkan dari industri rumahan menjadi produksi massal.

Salah satunya dengan memasukan teknologi yang lebih praktis untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya.

"Ada sejumlah UKM yang difasilitasi peralatan mesin untuk produksi, hasilnya mampu meningkatkan produktifitas. Namun jumlahnya masih terbatas, di lain pihak mendorong agar para pelaku UKM juga proaktif memanfaatkan perkembangan teknologi," kata Wawan.

Selain itu, pihaknya memfasilitasi melalui promosi produk UMKM Jabar yang tahun 2010 ini difokuskan di dalam negeri. Salah satunya melalui "Cooperative Fair 2010" dan Kriya Pesona Kulit yang digelar di Lapangan Gasibu Kota Bandung yang diikuti 28 provinsi di Indonesia.

Dalam pameran yang berlangsung selama 2-8 Agustus 2010, berhasil membukukan transaksi sebesar Rp1,5 miliar.

"Tujuan pameran ini bukan transaksi, namun memfasilitasi UMKM dengan para pembeli dalam maupun luar negeri, dan beberapa di antaranya ada yang menjalin kerjasama," kata Wwaan menambahkan. ***2***
(S033)


NNNN


(T.S033/B/D009/C/D009) 09-08-2010 19:49:26

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010