Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), rebound dari penurunan tajam dua hari beruntun sebelumnya menjadi kembali bertengger di atas level psikologis 1.700 dolar AS per ounce.
Kenaikan harga emas terjadi setelah penurunan kurs dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dari tertinggi baru-baru ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 29,6 dolar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.715,60 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (30/3/2021), emas berjangka anjlok 28,6 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.686 dolar AS, setelah terpuruk 20,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.712,20 dolar AS pada Senin (29/3/2021), dan terangkat 7,2 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.732,30 dolar AS pada Jumat (26/3/2021).
Meskipun rebound, emas masih ditutup turun untuk bulan ketiga berturut-turut, kehilangan sekitar 1,0 persen untuk Maret dan terperosok hampir 10 persen untuk kuartal pertama tahun ini dan merupakan penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal keempat 2016.
"Karena kami telah melihat imbal hasil obligasi stabil dan dolar mundur dari tertinggi baru-baru ini, kami telah melihat sedikit pergerakan dari posisi terendah di pasar emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Dolar melemah dari dekat level tertinggi lima bulan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melayang di 93,2 versus tertinggi sesi di 93,5. Imbal hasil surat utang AS 10-tahun juga turun menjadi 1,73 persen dari tertinggi intraday 1,75 persen.
"Rencana stimulus struktural yang sangat besar" dari Presiden AS Joe Biden telah berkontribusi pada kekhawatiran atas inflasi dan akan mendukung pasar emas, kata Meger.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menantang status itu karena mereka menerjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Tetapi, data ekonomi positif yang dirilis pada Rabu (31/3/2021) agak membatasi kenaikan emas. Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa Amerika Serikat menambah 517.000 pekerjaan baru pada Maret, kenaikan terbesar dalam enam bulan.
Institute for Supply Management (ISM) Chicago melaporkan indeks manajer pembelian Chicago meningkat tajam menjadi 66,3 pada Maret, naik dari 59,5 pada Februari dan lebih baik dari yang diperkirakan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 39,5 sen atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 24,532 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 30,90 dolar AS atau 2,66 persen menjadi ditutup pada 1.191,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Imbal hasil AS melonjak, harga emas anjlok 28,6 dolar di bawah 1.700 dolar
Baca juga: Harga emas anjlok 20,1 dolar tertekan kenaikan imbal hasil dan "greenback"
Baca juga: Harga emas naik 7,2 dolar dipicu kemajuan vaksinasi dan harapan pemulihan AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kenaikan harga emas terjadi setelah penurunan kurs dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dari tertinggi baru-baru ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 29,6 dolar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.715,60 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (30/3/2021), emas berjangka anjlok 28,6 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.686 dolar AS, setelah terpuruk 20,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.712,20 dolar AS pada Senin (29/3/2021), dan terangkat 7,2 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.732,30 dolar AS pada Jumat (26/3/2021).
Meskipun rebound, emas masih ditutup turun untuk bulan ketiga berturut-turut, kehilangan sekitar 1,0 persen untuk Maret dan terperosok hampir 10 persen untuk kuartal pertama tahun ini dan merupakan penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal keempat 2016.
"Karena kami telah melihat imbal hasil obligasi stabil dan dolar mundur dari tertinggi baru-baru ini, kami telah melihat sedikit pergerakan dari posisi terendah di pasar emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Dolar melemah dari dekat level tertinggi lima bulan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melayang di 93,2 versus tertinggi sesi di 93,5. Imbal hasil surat utang AS 10-tahun juga turun menjadi 1,73 persen dari tertinggi intraday 1,75 persen.
"Rencana stimulus struktural yang sangat besar" dari Presiden AS Joe Biden telah berkontribusi pada kekhawatiran atas inflasi dan akan mendukung pasar emas, kata Meger.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menantang status itu karena mereka menerjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Tetapi, data ekonomi positif yang dirilis pada Rabu (31/3/2021) agak membatasi kenaikan emas. Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa Amerika Serikat menambah 517.000 pekerjaan baru pada Maret, kenaikan terbesar dalam enam bulan.
Institute for Supply Management (ISM) Chicago melaporkan indeks manajer pembelian Chicago meningkat tajam menjadi 66,3 pada Maret, naik dari 59,5 pada Februari dan lebih baik dari yang diperkirakan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 39,5 sen atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 24,532 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 30,90 dolar AS atau 2,66 persen menjadi ditutup pada 1.191,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Imbal hasil AS melonjak, harga emas anjlok 28,6 dolar di bawah 1.700 dolar
Baca juga: Harga emas anjlok 20,1 dolar tertekan kenaikan imbal hasil dan "greenback"
Baca juga: Harga emas naik 7,2 dolar dipicu kemajuan vaksinasi dan harapan pemulihan AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021