Bupati Indramayu, Jawa Barat Nina Agustina menolak rencana pemerintah untuk impor beras, karena bisa mengancam produksi petani di daerah yang menjadi salah satu lumbung padi nasional itu.

"Indramayu menolak rencana impor beras. Karena hal ini sangat merugikan petani kami," kata Nina di Indramayu, Kamis.

Menurut dia, penolakan impor beras tersebut, sebagai bentuk proteksi kepada petani yang selama ini selalu merugi akibat anjloknya harga gabah dan naiknya harga pupuk.

Nina mengatakan sebagai salah satu lumbung padi nasional Kabupaten Indramayu tentu sangat menentang adanya rencana impor beras, karena bisa merusak harga ditingkat petani.

Padahal lanjut Nina, produksi beras di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya mengalami surplus ratusan ribu tonton beras. "Produksi padi kita sudah surplus, kalau ditambah masuknya beras impor akan sangat berdampak bagi petani," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih baik menyerap beras milik petani, yang saat ini harganya sedang turun, dikarenakan masuk musim panen raya.

"Kenapa tidak ditingkatkan pada pengadaan sehingga impornya kita kurangi," katanya.

Baca juga: Ribuan ton beras di Gudang Bulog Indramayu menguning

Baca juga: Bulog Indramayu simpan stok 37 ribu ton beras

Baca juga: Turun mutu, 5.000 ton beras asal Vietnam di Indramayu

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021