Bandung, 29/7 (ANTARA) - DPRD Jawa Barat menduga sebuah perusahaan asal Amerika Serikat mengincar kawasan di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan yang memiliki kekayaan mineral yang lumayan besar seperti kandungan emas.

Ketua Fraksi DPRD Provinsi Jawa Barat Herry Mei Oloan, di Bandung, Kamis, menduga recana investasi asing negara Amerika dalam bentuk "Block Grant", untuk membangun infrastruktur di kawasan Jabar Selatan melalalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp3,5 triliun, merupakan langkah awal untuk memuluskan kelompok kepentingan tertentu untuk mengeksplorasi kekayaan mineral.

"Kekhawatiran ini muncul karena menurut sepengetahuan kami, Jabar Selatan mempunyai potensi tambang yang lumayan besar, sehingga bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan pihak asing. Belum lagi kemungkinan kerusakan ekosistem alam, yang pada akhirnya akan merusak namun tetap menjadi tanggungjawab pemerintah," kata Heri Mei Oloan, kepada para wartawan di Gedung DPRD Jabar.
Ia menjelaskan, informasi mengenai invetsasi asing dalam "block grandt" didapatkan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar.

"Yang saya khawatirkan investor asing memberlakukan Jabar Selatan seperti Freeport. Bentuknya memang bisa jadi berupa bantuan negara Amerika. Tetapi, biasanya dibelakangnya ada kepentingan-kepentingan perusahaan tertentu," katanya.

Pihaknya menegaskan, tidak menghalang-halangi masuknya investasi asing yang akan masuk ke kawasan tersebut.

Dia mengaku mendapatkan bahan studi yang menunjukkan sejumlah kawasan di Jabar bagian Selatan memang kaya akan mineral.

"Saya memiliki petanya kok," katanya.

Menurut Heri, ketimbang harus menunggu investasi dari luar negeri dalam bentuk "block grant" akan lebih baik jika hal tersebut dilakukan sendiri, sehingga hasilnya tidak akan lari ke mana-mana.

"Kita punya banyak tenaga ahli, kenapa tidak memberdayakan mereka saja," ujar politisi dari Fraksi PDI P Jabar ini.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010