Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (Jbio) tengah menggelar uji klinis tahap ketiga Vaksin COVID-19 Rekombinan yang dikembangkan oleh produsen vaksin asal Tiongkok yakni Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Peneliti Utama Fakultas Kedokteran (FK) Unpad dr Rodman Tarigan mengatakan sejauh ini sudah ada sekitar 300 orang yang terdaftar sebagai relawan. Proses penyuntikan vaksin dalam proses uji klinis itu pun telah mulai dilakukan.
"Jadi vaksin ini diambil dari spike protein, bukan bagian virus seluruhnya, tapi bagian yang memicu pembentukan antibodi yang lebih tinggi," kata Rodman di Rumah Sakit Pendidikan FK Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurut Rodman, penelitian uji klinis itu dilakukan di enam rumah sakit yakni RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent, dan RS Al-Ihsan.
Dalam uji klinis itu, menurutnya para relawan akan menerima tiga kali penyuntikan vaksin sesuai dengan ketentuan vaksin rekombinan itu. Dengan tiga dosis vaksin itu, menurut dia kekebalan tubuh terhadap COVID-19 akan timbul lebih optimal.
"Setiap relawan akan menerima tiga kali dosis penyuntikan dengan interval masing-masing penyuntikan selama satu bulan, selanjutnya akan dilakukan pemantauan selama 12 bulan setelah dosis terakhir," kata dia.
Adapun pendaftaran relawan uji klinis vaksin rekombinan di Bandung itu terbuka untuk warga domisili Bandung berusia 18 tahun ke atas tanpa batasan maksimal usia.
"Para relawan tentunya harus dalam kondisi yang sehat dan belum menerima vaksin COVID-19 sebelumnya," katanya.
Menurutnya total target relawan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin asal Anhui itu diikuti sebanyak 29 ribu subjek relawan dari berbagai negara.
"Indonesia ditargetkan merekrut sebanyak 4.000 subjek relawan yang terbagi di dua wilayah, yaitu Bandung dan Jakarta, masing-masing wilayah targetnya 2.000 relawan," kata Rodman.
Baca juga: Unpad sudah uji klinis lebih dari 30 jenis vaksin
Baca juga: Tim Riset Unpad tetap terus pantau relawan vaksin positif COVID-19
Baca juga: Tim Riset Uji Klinis: 248 orang sudah disuntik vaksin COVID-19 Sinovac
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Peneliti Utama Fakultas Kedokteran (FK) Unpad dr Rodman Tarigan mengatakan sejauh ini sudah ada sekitar 300 orang yang terdaftar sebagai relawan. Proses penyuntikan vaksin dalam proses uji klinis itu pun telah mulai dilakukan.
"Jadi vaksin ini diambil dari spike protein, bukan bagian virus seluruhnya, tapi bagian yang memicu pembentukan antibodi yang lebih tinggi," kata Rodman di Rumah Sakit Pendidikan FK Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurut Rodman, penelitian uji klinis itu dilakukan di enam rumah sakit yakni RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent, dan RS Al-Ihsan.
Dalam uji klinis itu, menurutnya para relawan akan menerima tiga kali penyuntikan vaksin sesuai dengan ketentuan vaksin rekombinan itu. Dengan tiga dosis vaksin itu, menurut dia kekebalan tubuh terhadap COVID-19 akan timbul lebih optimal.
"Setiap relawan akan menerima tiga kali dosis penyuntikan dengan interval masing-masing penyuntikan selama satu bulan, selanjutnya akan dilakukan pemantauan selama 12 bulan setelah dosis terakhir," kata dia.
Adapun pendaftaran relawan uji klinis vaksin rekombinan di Bandung itu terbuka untuk warga domisili Bandung berusia 18 tahun ke atas tanpa batasan maksimal usia.
"Para relawan tentunya harus dalam kondisi yang sehat dan belum menerima vaksin COVID-19 sebelumnya," katanya.
Menurutnya total target relawan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin asal Anhui itu diikuti sebanyak 29 ribu subjek relawan dari berbagai negara.
"Indonesia ditargetkan merekrut sebanyak 4.000 subjek relawan yang terbagi di dua wilayah, yaitu Bandung dan Jakarta, masing-masing wilayah targetnya 2.000 relawan," kata Rodman.
Baca juga: Unpad sudah uji klinis lebih dari 30 jenis vaksin
Baca juga: Tim Riset Unpad tetap terus pantau relawan vaksin positif COVID-19
Baca juga: Tim Riset Uji Klinis: 248 orang sudah disuntik vaksin COVID-19 Sinovac
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021