Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diprediksi melemah dibayangi pelemahan bursa saham global.
IHSG dibuka menguat 12,14 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.267,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,87 poin atau 0,3 persen ke posisi 954,11.
"Dibayangi oleh pelemahan mayoritas indeks Wall Street dan Eropa, IHSG diperkirakan terkoreksi ke kisaran pivot level 6.200 pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Secara teknikal, terbentuknya inverted hammer pasca uji resisten 6.300 pada perdagangan Senin (22/2) kemarin, menjadi salah satu sinyal koreksi teknikal pada hari ini. Disamping itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) mengindikasikan potensi fase konsolidasi pada rentang 6.150-6.300 dalam jangka pendek.
Di tengah perkiraan koreksi IHSG, saham-saham bank dan tambang dapat dicermati oleh investor. Saham bank seperti BBRI, BBTN, BBKP dan BMRI dapat dicermati, seiring ekspektasi akselerasi penyaluran kredit sektor konsumsi menyusul kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk kredit properti hingga 100 persen dan uang muka kredit kendaraan bermotor hingga nol persen.
Sementara saham-saham tambang seperti ANTM, TINS, INCO, ADRO, PTBA memperoleh katalis positif dari tren positif harga-harga komoditas, terutama nikel, timah dan batu bara.
Beberapa data ekonomi regional yang perlu dicermati adalah consumer confidence index Februari 2021 di Korea Selatan, house price index Januari 2021di China, dan inflasi Januari 2021 di Singapura.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 165,53 poin atau 0,55 persen ke 30.485,36, indeks Shanghai naik 8 poin atau 0,22 persen ke 3.650,44, dan indeks Straits Times meningkat 16,83 poin atau 0,58 persen ke 2.898,04.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 12,14 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat didukung naiknya saham sektor pertambangan
Baca juga: IHSG BEI awal pekan berpeluang naik dipicu ekspektasi pemulihan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG dibuka menguat 12,14 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.267,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,87 poin atau 0,3 persen ke posisi 954,11.
"Dibayangi oleh pelemahan mayoritas indeks Wall Street dan Eropa, IHSG diperkirakan terkoreksi ke kisaran pivot level 6.200 pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Secara teknikal, terbentuknya inverted hammer pasca uji resisten 6.300 pada perdagangan Senin (22/2) kemarin, menjadi salah satu sinyal koreksi teknikal pada hari ini. Disamping itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) mengindikasikan potensi fase konsolidasi pada rentang 6.150-6.300 dalam jangka pendek.
Di tengah perkiraan koreksi IHSG, saham-saham bank dan tambang dapat dicermati oleh investor. Saham bank seperti BBRI, BBTN, BBKP dan BMRI dapat dicermati, seiring ekspektasi akselerasi penyaluran kredit sektor konsumsi menyusul kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk kredit properti hingga 100 persen dan uang muka kredit kendaraan bermotor hingga nol persen.
Sementara saham-saham tambang seperti ANTM, TINS, INCO, ADRO, PTBA memperoleh katalis positif dari tren positif harga-harga komoditas, terutama nikel, timah dan batu bara.
Beberapa data ekonomi regional yang perlu dicermati adalah consumer confidence index Februari 2021 di Korea Selatan, house price index Januari 2021di China, dan inflasi Januari 2021 di Singapura.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 165,53 poin atau 0,55 persen ke 30.485,36, indeks Shanghai naik 8 poin atau 0,22 persen ke 3.650,44, dan indeks Straits Times meningkat 16,83 poin atau 0,58 persen ke 2.898,04.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 12,14 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat didukung naiknya saham sektor pertambangan
Baca juga: IHSG BEI awal pekan berpeluang naik dipicu ekspektasi pemulihan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021