Sebanyak 150 personel kepolisian bersiaga di sekitar rumah duka Syekh Ali Jaber di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi kerumunan orang di tengah pandemi COVID-19, Kamis siang.

"Beliau ini tokoh yang memiliki massa cukup besar, sehingga kami perlu mengantisipasi kerumunan. Kami harap masyarakat mau memahami bahwa angka COVID-19 masih tinggi," Kapolrestro Jakaa Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di rumah duka Kompleks Taman Berdikari Sentosa, Pulogadung.

Erwin mengatakan 150 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Timur menjalankan tugas untuk memperketat protokol kesehatan di rumah duka.

"Protokol kesehatan di lokasi ini, kita terapkan seketat-ketatnya," kata Erwin.

Petugas telah disebar di sepanjang jalan menuju ke rumah duka. Selain pihak keluarga dari Syekh Ali Jaber, tamu yang datang bertakziah akan dilarang.

"Kita tidak akomodir tamu ke rumah duka. Kalau ada keluarga yang datang, kita tes COVID-19," katanya.

Sementara itu hingga pukul 12.30 WIB suasana di rumah duka masih tampak sepi. Jenazah Almarhum dilaporkan belum tiba di lokasi.

Salah satu tamu yang bertakziah ke rumah duka adalah Bupati Mempawah, Erlina Ria Norsan.

"Saya datang untuk bertakziah. Kalau kondisi keluarga sehat semua. Saya tadi tidak bisa masuk sampai ke dalam rumah, harus jaga jarak," katanya.

Pendakwah Syekh Ali Jaber wafat di RS Yarsi Jakarta pukul 09.00 WIB. Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Ali Jaber wafat, Mahfud: Indonesia kehilangan tokoh pemersatu umat

Baca juga: Syekh Ali Jaber wafat

 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021