Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup menguat, ditopang sentimen vaksinasi COVID-19 secara massal.
Rupiah ditutup menguat 70 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp14.060 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, mengatakan, penguatan rupiah didukung vaksinasi massal di Tanah Air yang resmi dimulai pagi ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi warga negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
"Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali menjadi kenyataan dan yang terpenting perekonomian bisa kembali bangkit," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, ekonomi AS akan terus kuat pada paruh kedua tahun ini karena vaksinasi tersedia secara luas. Namun COVID-19 diprediksi masih mendorong ekonomi dan kebijakan moneter AS akan tetap akomodatif.
Gubernur The Fed Jerome Powell akan mengambil bagian dalam webinar pada Kamis (14/1), sementara Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde akan berbicara pada konferensi daring di kemudian hari.
Di sisi data AS akan merilis Indeks Harga Konsumen inti Desember. Data Indeks Harga Produsen (PPI) Desember, penjualan ritel inti dan produksi industri dijadwalkan menyusul pada Jumat (15/1).
Sementara itu jumlah kasus global melebihi 91,57 juta pada Rabu (13/1) dengan beberapa negara Asia dan Eropa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus. Jumlah kasus yang terus meningkat juga membuat investor beralih ke aset aman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.090 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.103 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.109 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.231 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah ditutup menguat 70 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp14.060 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, mengatakan, penguatan rupiah didukung vaksinasi massal di Tanah Air yang resmi dimulai pagi ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi warga negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
"Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali menjadi kenyataan dan yang terpenting perekonomian bisa kembali bangkit," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, ekonomi AS akan terus kuat pada paruh kedua tahun ini karena vaksinasi tersedia secara luas. Namun COVID-19 diprediksi masih mendorong ekonomi dan kebijakan moneter AS akan tetap akomodatif.
Gubernur The Fed Jerome Powell akan mengambil bagian dalam webinar pada Kamis (14/1), sementara Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde akan berbicara pada konferensi daring di kemudian hari.
Di sisi data AS akan merilis Indeks Harga Konsumen inti Desember. Data Indeks Harga Produsen (PPI) Desember, penjualan ritel inti dan produksi industri dijadwalkan menyusul pada Jumat (15/1).
Sementara itu jumlah kasus global melebihi 91,57 juta pada Rabu (13/1) dengan beberapa negara Asia dan Eropa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus. Jumlah kasus yang terus meningkat juga membuat investor beralih ke aset aman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.090 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.103 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.109 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.231 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021