Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengapresiasi kepatuhan warga di berbagai daerah setempat untuk turut mengantisipasi penularan COVID-19 dengan meminimalisasi mobilitas saat malam Tahun Baru 2021.

“Intinya ini adalah sebuah kepatuhan dari masyarakat Jabar terhadap imbauan dari forkopimda untuk merayakan tahun baru di rumah saja, tidak mengundang acara yang berpotensi kerumunan ataupun hal-hal yang bersifat keramaian. Atas nama Pemda Provinsi Jabar mengucapkan rasa haru saya, saya apresiasi, terima kasih saya ucapkan atas ketaatan luar biasa dari warga Jabar,” tutur Kang Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- di Bandung, Jumat.

Kang Emil menuturkan bersama Forkopimda Jabar melakukan inspeksi aktivitas warga saat pergantian malam tahun 2020 menuju 2021 di beberapa pusat keramaian di Kota Bandung, Kamis (31/12) malam.

“Saya melaporkan bersama Forkopimda Jabar juga Bapak Wali Kota Bandung melakukan inspeksi di beberapa ruas jalanan ibu kota Jabar. Pak wali kota juga melaporkan bahwa tim level kota sudah bergerak juga di daerah pinggiran kota untuk melakukan pengecekan, sampai saat ini sekitar jam 22.00 malam pergerakan sangat minim bahkan lebih sepi dari hari-hari normal,” katanya.

Kang Emil membeberkan informasi dari Kapolda Jabar terkait dengan pergerakan orang-orang saat malam Tahun Baru di 27 kabupaten/kota yang minim, menandakan masyarakat patuh terhadap imbauan pemerintah untuk mencegah kerumunan yang berisiko terjadinya penularan virus corona jenis baru itu.

Meski demikian, ia juga menyatakan prihatin karena dalam sejarah hidup selama ini, baru pertama kali merayakan pergantian tahun secara sederhana.

“Kita jadikan Tahun Baru ini sebagai sarana berkontemplasi. Memang ada rasa prihatin, ada rasa sedih, dalam sejarah hidup kita baru pertama kali perayaan Tahun Baru dirayakan sesederhana sesepi ini. Saya kira ini mungkin hikmahnya aktivitas kita yang sangat padat perlu istirahat rehat tentunya kita jadikan Tahun Baru ini kontemplasi dalam menyongsong Tahun 2021,” ujarnya.

Kang Emil menganggap 2020 merupakan tahun tersulit karena banyak tantangan dan ujian hidup, terutama di lini kesehatan dan ekonomi.

“Kita berharap 2021 sesuai pesan Pak Presiden Joko Widodo adalah tahun pemulihan. Baik dari sisi epidemiologi COVID-19 juga 2021 adalah tahun pemulihan ekonomi,” katanya.

Ia mengatakan pada 2021 vaksin sudah hadir dan akan mulai diberikan pada Januari secara terbatas kepada pihak-pihak yang diprioritaskan, pertumbuhan ekonomi juga sudah bergerak lebih cepat.

"Kita optimistis tapi kita harus tetap realistis. Tahun 2021 mungkin COVID-19 belum hilang tapi insyallah menurun dan ekonomi sudah membaik tapi belum normal. Mudah-mudahan 2021 kita mendapatkan kabar positif yang menyemangati,” ujarnya.

Kang Emil melaporkan kondisi terkini di beberapa tempat wisata di Jabar pada malam pergantian tahun, di mana ada beberapa kendaraan menuju Puncak, Bogor dikembalikan karena kedapatan tidak membawa surat bebas COVID-19.

“Pak Kapolda juga melaporkan banyak mobil yang diberhentikan dan dibalikkanankan ke tempat asalnya yaitu di daerah Puncak karena tidak membawa surat bebas dari COVID-19 antigen. Nah ini adalah prosedur ketat di Jabar yang memastikan orang bepergian ke wilayah Jabar itu adalah mereka yang benar-benar membuktikan bebas dari COVID-19,” katanya.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat ingatkan warga tentang tiga larangan tahun baru

Baca juga: Gubernur Jabar terbitkan edaran larangan perayaan Tahun Baru

Baca juga: Pusat Kota Bandung lengang di malam pergantian tahun baru 2021

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021