Gubernur Jawa Barat (Jabar) M. Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan jika nanti telah divaksinasi COVID-19.
"Masyarakat masih harus bersabar dan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Protokol kesehatan seperti memakai masker jaga jarak cuci tangan itu masih terus berlangsung,” kata dia di Bandung, Kamis.
Menurut Kang Emil, vaksinasi COVID-19 akan menguras waktu dan tenaga yang banyak. Oleh karena itu, persiapan yang matang diperlukan.
"Dan prosesnya rumit, tapi lebih baik jadi masyarakat yang siap daripada nanti jadi keteteran," katanya.
Ia mengatakan masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M sampai kondisi pulih.
"Seperti cacar di dunia setelah divaksin grafik turun. Begitu juga COVID-19. Tidak akan hilang langsung 100 persen karena bertahap. Jadi protokol kesehatan harus tetap dijalankan," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jabar tersebut, menyambut baik kehadiran 1,2 juta dosin vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China yang telah tiba di Indonesia pada Senin (7/12).
Ia mengatakan tenaga kesehatan, TNI, dan Polri mendapat prioritas karena merekalah pejuang garis depan melawan penyebaran COVID-19.
"Jadi Jawa Barat sendiri jika diminta prioritas vaksin, maka kita prioritaskan sebanyak 350.000 untuk tenaga kesehatan dan 150.000 untuk TNI dan Polri yang bertugas langsung dalam mengatasi pandemi di garis depan," kata Kang Emil.
Akan tetapi, pihaknya belum tahu berapa dari 1,2 juta dosis vaksin itu yang dialokasikan untuk Jawa Barat.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#jagajarak
Baca juga: Sekda Jawa Barat tekankan pentingnya sosialisasi sebelum vaksinasi COVID-19
Baca juga: DPRD minta pemerintah matangkan rencana vaksinasi COVID-19 di Jabar
Baca juga: Pemkot Bogor nyatakan siap menjadi lokasi vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Masyarakat masih harus bersabar dan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Protokol kesehatan seperti memakai masker jaga jarak cuci tangan itu masih terus berlangsung,” kata dia di Bandung, Kamis.
Menurut Kang Emil, vaksinasi COVID-19 akan menguras waktu dan tenaga yang banyak. Oleh karena itu, persiapan yang matang diperlukan.
"Dan prosesnya rumit, tapi lebih baik jadi masyarakat yang siap daripada nanti jadi keteteran," katanya.
Ia mengatakan masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M sampai kondisi pulih.
"Seperti cacar di dunia setelah divaksin grafik turun. Begitu juga COVID-19. Tidak akan hilang langsung 100 persen karena bertahap. Jadi protokol kesehatan harus tetap dijalankan," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jabar tersebut, menyambut baik kehadiran 1,2 juta dosin vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China yang telah tiba di Indonesia pada Senin (7/12).
Ia mengatakan tenaga kesehatan, TNI, dan Polri mendapat prioritas karena merekalah pejuang garis depan melawan penyebaran COVID-19.
"Jadi Jawa Barat sendiri jika diminta prioritas vaksin, maka kita prioritaskan sebanyak 350.000 untuk tenaga kesehatan dan 150.000 untuk TNI dan Polri yang bertugas langsung dalam mengatasi pandemi di garis depan," kata Kang Emil.
Akan tetapi, pihaknya belum tahu berapa dari 1,2 juta dosis vaksin itu yang dialokasikan untuk Jawa Barat.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#jagajarak
Baca juga: Sekda Jawa Barat tekankan pentingnya sosialisasi sebelum vaksinasi COVID-19
Baca juga: DPRD minta pemerintah matangkan rencana vaksinasi COVID-19 di Jabar
Baca juga: Pemkot Bogor nyatakan siap menjadi lokasi vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020