Garut, 24/3 (ANTARA) - Seorang penerbang paralayang atau paragliding, Tata Tirta (36), terperosok ke sawah di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.
Peristiwa itu diduga akibat angin kencang memutarkan "parachute" sehingga korban tak sepenuhnya bisa mengendalikannya dan terpaksa terhempas pada kubangan sawah atau sekitar 500 meter dari lokasi "landing", katanya.
Sebelumnya dia lepas landas dari puncak Gunung Putri, yang merupakan gugusan Gunung Guntur berketinggian 2.249 Mdpl, berjarak enam kilometer arah barat dari pusat kota Garut.
Dia bersama sekurangnya 18 atlet olah raga dirgantara termasuk beberapa penerbang "gantole", beterbangan sambil menyaksikan panorama hamparan persawahan di kaki gunung tersebut.
Namun menurut warga sekitarnya, Asep Rakhmat, dirinya sempat menyaksikan paralayang yang belakangan diketahui dikemudikan Tata Tirta kondisinya oleng, meski korban memasuki kubangan lumpur sawah namun berkondisi selamat.
Salah seorang artis ibukota, Bucek Deef juga melakukan uji coba keahliannya untuk terbang dari puncak ketinggian gunung itu, yang kerap memiliki kecepatan angin diatas 50 knot per jam dengan kondisi thermal (daya angkat) tofografinya dinilai ideal bagi pecinta olah raga dirgantara.
John DH
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Peristiwa itu diduga akibat angin kencang memutarkan "parachute" sehingga korban tak sepenuhnya bisa mengendalikannya dan terpaksa terhempas pada kubangan sawah atau sekitar 500 meter dari lokasi "landing", katanya.
Sebelumnya dia lepas landas dari puncak Gunung Putri, yang merupakan gugusan Gunung Guntur berketinggian 2.249 Mdpl, berjarak enam kilometer arah barat dari pusat kota Garut.
Dia bersama sekurangnya 18 atlet olah raga dirgantara termasuk beberapa penerbang "gantole", beterbangan sambil menyaksikan panorama hamparan persawahan di kaki gunung tersebut.
Namun menurut warga sekitarnya, Asep Rakhmat, dirinya sempat menyaksikan paralayang yang belakangan diketahui dikemudikan Tata Tirta kondisinya oleng, meski korban memasuki kubangan lumpur sawah namun berkondisi selamat.
Salah seorang artis ibukota, Bucek Deef juga melakukan uji coba keahliannya untuk terbang dari puncak ketinggian gunung itu, yang kerap memiliki kecepatan angin diatas 50 knot per jam dengan kondisi thermal (daya angkat) tofografinya dinilai ideal bagi pecinta olah raga dirgantara.
John DH
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010