Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu melontarkan tudingan bahwa Israel adalah pembunuh ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh--yang dituduh oleh negara Barat sebagai otak di balik proyek bom nuklir rahasia, demikian menurut laporan stasiun televisi publik Iran.

"Sekali lagi, tangan-tangan jahat arogansi global telah ternoda dengan darah (yang dilakukan) pembunuh bayaran rezim pendudukan Zionis," kata Presiden Rouhani-- yang menggunakan istilah  itu untuk merujuk pada Israel, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh televisi publik.

"Pembunuhan martir Fakhrizadeh menunjukkan keputusasaan musuh-musuh kami serta dalamnya kebencian mereka [...] Kematiannya sebagai martir tidak akan memperlambat pencapaian kami," kata Rouhani.

Para pemuka agama dan pemimpin militer Iran berjanji akan melakukan aksi pembalasan atas pembunuhan Fakhrizadeh, Jumat (27/11)--yang oleh media Iran, ia disebut meninggal dunia di rumah sakit setelah ditembak ketika berada di dalam mobil, dekat Ibu Kota Teheran.

Pembunuhan Fakhrizadeh dapat menyulut konfrontasi antara Iran dengan lawan-lawannya di akhir masa jabatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, juga menambah rumit upaya yang harus dilakukan oleh Presiden Terpilih Joe Biden untuk menurunkan ketegangan dalam hubungan Iran-AS.

Sumber: Reuters

Baca juga: Iran sebut Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir Fakhri Zadeh

Baca juga: Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Fakhri Zadeh dibunuh di dekat Teheran

Baca juga: Presiden Iran sebut pemerintahan AS berikutnya harus tebus kesalahan Trump

Pewarta: Suwanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020