Pendistribusian bantuan sosial (bansos) tahap III Provinsi Jawa Barat (Jabar) tuntas 100 persen yakni disalurkan untuk 1.900.688 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) penerima bansos atau warga terdampak pandemi COVID -19.
"Jadi berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan bersama PT Pos Indonesia dan PT Agro Jabar persentase berhasil serah mencapai 100 persen. Dari 1.900.688 Keluarga Rumah Tangga Sasaran atau KRTS penerima bansos dan hanya 5.553 paket yang gagal serah," kata Koordinator Sub Divisi Logistik Bansos Pemrov Jabar Sri Endang, di Bandung, Senin.
Sri mengatakan proses rekapitulasi digelar dengan penerapan protokol kesehatan. Seluruh peserta di rapid test, dan menerapkan 3 M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sri Endang mengatakan 100 persen serah dan kecilnya gagal serah menunjukkan pendataan bansos yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar baik dan akurat.
“Ada daerah yang nihil gagal serah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi, yang paling besar gagal serah ada di Kota Depok,” katanya.
Sama seperti penyaluran bansos tahap I dan II, Pemda Provinsi Jabar berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Saber Pungli supaya tidak ada penerima bansos ganda.
Pendistribusian bansos provinsi tahap III juga disertai pelaporan ketat sesuai dengan data. Petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, maka paket bansos provinsi dikembalikan untuk diverifikasi ulang.
Sri memastikan penyaluran bansos tahap III terbilang dinamikanya lebih kondusif dan baik termasuk dari penyaluran maupun produksi. "Komplain dari masyarakat nol persen, " kata dia.
Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar yang ditunjuk sebagai pengelola bansos tahap III juga memastikan dalam pengerjaan bansos kali ini menyerap padat karya dan memberdayakan UMKM.
Kurnia menjelaskan, dalam proses pengemasan bansos Jabar tahap III, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar.
PT Agro Jabar sendiri menggunakan tujuh gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III. Ketujuh gudang itu berada di Bandung, Cirebon, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan Cianjur.
"Program bansos ini harus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari pada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, kami memilih melibatkan banyak pelaku usaha dan UMKM di Jabar," katanya.
Untuk diketahui Bantuan sosial (bansos) provinsi tahap tiga mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar), Selasa (27/10) lalu.
Total jumlah penerima bansos 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.
Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Bodebek (Kota/Kab Bogor, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok) ada 359.567 KRTS, sementara Bandung Raya (Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, KBB) ada 499.046 KRTS.
Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kab Bandung (9,26 persen), Kab Bogor (7,55 persen), KBB (6,32 persen), dan Kab Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.
Adapun Bansos tahap ketiga berupa uang tunai Rp100.000, sembako senilai Rp 250.000 meliputi sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng, kornet satu kaleng besar/dua kaleng kecil, minyak goreng 1 liter, beras 5 kg, susu 5 pcs, vitamin C 1 paket, gula pasir 1 kg, garam 500 gram, dan masker 4 pcs.
Baca juga: Libatkan warga Jabar, penyediaan bansos III mampu gerakan ekonomi
Baca juga: Kantor Pos Cianjur salurkan 96.274 bansos provinsi, 65 dikembalikan
Baca juga: Pemprov Jabar gandeng Agro Jabar terkait bansos tahap tiga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jadi berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan bersama PT Pos Indonesia dan PT Agro Jabar persentase berhasil serah mencapai 100 persen. Dari 1.900.688 Keluarga Rumah Tangga Sasaran atau KRTS penerima bansos dan hanya 5.553 paket yang gagal serah," kata Koordinator Sub Divisi Logistik Bansos Pemrov Jabar Sri Endang, di Bandung, Senin.
Sri mengatakan proses rekapitulasi digelar dengan penerapan protokol kesehatan. Seluruh peserta di rapid test, dan menerapkan 3 M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sri Endang mengatakan 100 persen serah dan kecilnya gagal serah menunjukkan pendataan bansos yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar baik dan akurat.
“Ada daerah yang nihil gagal serah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi, yang paling besar gagal serah ada di Kota Depok,” katanya.
Sama seperti penyaluran bansos tahap I dan II, Pemda Provinsi Jabar berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Saber Pungli supaya tidak ada penerima bansos ganda.
Pendistribusian bansos provinsi tahap III juga disertai pelaporan ketat sesuai dengan data. Petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, maka paket bansos provinsi dikembalikan untuk diverifikasi ulang.
Sri memastikan penyaluran bansos tahap III terbilang dinamikanya lebih kondusif dan baik termasuk dari penyaluran maupun produksi. "Komplain dari masyarakat nol persen, " kata dia.
Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar yang ditunjuk sebagai pengelola bansos tahap III juga memastikan dalam pengerjaan bansos kali ini menyerap padat karya dan memberdayakan UMKM.
Kurnia menjelaskan, dalam proses pengemasan bansos Jabar tahap III, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar.
PT Agro Jabar sendiri menggunakan tujuh gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III. Ketujuh gudang itu berada di Bandung, Cirebon, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan Cianjur.
"Program bansos ini harus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari pada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, kami memilih melibatkan banyak pelaku usaha dan UMKM di Jabar," katanya.
Untuk diketahui Bantuan sosial (bansos) provinsi tahap tiga mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar), Selasa (27/10) lalu.
Total jumlah penerima bansos 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.
Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Bodebek (Kota/Kab Bogor, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok) ada 359.567 KRTS, sementara Bandung Raya (Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, KBB) ada 499.046 KRTS.
Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kab Bandung (9,26 persen), Kab Bogor (7,55 persen), KBB (6,32 persen), dan Kab Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.
Adapun Bansos tahap ketiga berupa uang tunai Rp100.000, sembako senilai Rp 250.000 meliputi sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng, kornet satu kaleng besar/dua kaleng kecil, minyak goreng 1 liter, beras 5 kg, susu 5 pcs, vitamin C 1 paket, gula pasir 1 kg, garam 500 gram, dan masker 4 pcs.
Baca juga: Libatkan warga Jabar, penyediaan bansos III mampu gerakan ekonomi
Baca juga: Kantor Pos Cianjur salurkan 96.274 bansos provinsi, 65 dikembalikan
Baca juga: Pemprov Jabar gandeng Agro Jabar terkait bansos tahap tiga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020