Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi terkoreksi jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI)
Pada pukul 9.36 WIB, rupiah bergerak melemah 48 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.118 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.070 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan pagi ini terlihat penguatan dolar AS terhadap nilai tukar negara berkembang.
"Pasar keuangan diliputi kekhawatiran soal naiknya kasus positif COVID-19 yang sudah menyebabkan lockdown di beberapa negara dan bisa memicu lockdown baru. Lockdown ini akan mengganggu pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Menurut Ariston, sentimen tersebut sementara menutup kabar positif dari hasil akhir uji vaksin Pfizer kemarin malam. Meskipun hasil vaksin positif, tapi pasar menilai vaksin masih perlu waktu untuk didistribusikan.
"Rupiah bisa ikut melemah terhadap dolar AS hari ini," katanya.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Ariston, keputusan suku bunga acuan BI bisa mempengaruhi pergerakan rupiah. Suku bunga acuan yang tetap bisa menjaga tingkat imbal hasil aset rupiah tetap menarik di mata investor karena selisih (spread) yang masih besar dibandingkan negara maju.
"Ini bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Rabu (18/11) lalu rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.055 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah Kamis pagi melemah 25 poin
Baca juga: Rupiah bergerak melemah pada pagi di tengah beragam sentimen
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi melemah 5 poin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pada pukul 9.36 WIB, rupiah bergerak melemah 48 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.118 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.070 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan pagi ini terlihat penguatan dolar AS terhadap nilai tukar negara berkembang.
"Pasar keuangan diliputi kekhawatiran soal naiknya kasus positif COVID-19 yang sudah menyebabkan lockdown di beberapa negara dan bisa memicu lockdown baru. Lockdown ini akan mengganggu pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Menurut Ariston, sentimen tersebut sementara menutup kabar positif dari hasil akhir uji vaksin Pfizer kemarin malam. Meskipun hasil vaksin positif, tapi pasar menilai vaksin masih perlu waktu untuk didistribusikan.
"Rupiah bisa ikut melemah terhadap dolar AS hari ini," katanya.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Ariston, keputusan suku bunga acuan BI bisa mempengaruhi pergerakan rupiah. Suku bunga acuan yang tetap bisa menjaga tingkat imbal hasil aset rupiah tetap menarik di mata investor karena selisih (spread) yang masih besar dibandingkan negara maju.
"Ini bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Rabu (18/11) lalu rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.055 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah Kamis pagi melemah 25 poin
Baca juga: Rupiah bergerak melemah pada pagi di tengah beragam sentimen
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi melemah 5 poin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020