Hasil survei Bank Indonesia atas permintaan pembiayaan dari korporasi, mengindikasikan peningkatan kebutuhan pembiayaan tiga bulan yang akan datang dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Oktober 2020 tercatat 15,1 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 9,0 persen.

"Peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut diindikasi, antara lain terjadi pada sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam info terbarunya di Jakarta, Senin.

Onny menjelaskan di sisi responden rumah tangga, terdapat indikasi peningkatan pangsa responden yang berencana untuk melakukan penambahan pembiayaan dalam tiga dan enam bulan yang akan datang.

Peningkatan terutama untuk jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Dari sisi perbankan, katanya, pada keseluruhan triwulan IV-2020, penyaluran kredit baru diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit baru pada triwulan III-2020.

Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan IV-2020 sebesar 73,6 persen, yang lebih tinggi dibandingkan SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan III-2020 sebesar 48,1 persen.

Prakiraan peningkatan penyaluran kredit baru didukung kebijakan penyaluran kredit yang tidak lebih ketat dibandingkan periode triwulan sebelumnya.

Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan merupakan survei yang dilakukan dalam rangka mendukung Progam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19 untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan (sisi demand) maupun penyaluran (sisi supply).

Survei ini dilakukan bulanan kepada korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan serta perbankan dari sisi penawaran dengan cakupan nasional.

Baca juga: Bank Wakaf Mikro salurkan pembiayaan Rp7,52 miliar di Jabar

Baca juga: Mandiri Syariah & MUF perluas layanan pembiayaan otomotif skema syariah

Baca juga: Presiden Jokowi siapkan Rp34 triliun relaksasi pembiayaan bagi petani-nelayan

Pewarta: Ahmad Buchori

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020