Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan di kabupatennya lebih banyak yang sembuh dari COVID-19, yakni sebanyak 614 kasus, dibandingkan yang meninggal dunia hanya 19 kasus dari akumulasi 970 kasus.

"Yang meninggal tetap di bawah dua persen, dan tingkat kesembuhannya lebih dari 90 persen," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 di Garut terus melakukan penelusuran untuk mendeteksi kasus positif COVID-19 kemudian memberikan pelayanan medis secara optimal.

Berdasarkan laporan dari gugus tugas, kata dia, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 970 kasus, sebanyak 337 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 614 dinyatakan sembuh, dan 19 kasus meninggal dunia.

Meski yang sembuh banyak, pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan wabah COVID-19.

"Yang kita lakukan adalah sekarang ini kajian-kajiannya bagaimana kita meningkatkan protokol kesehatan dilakukan, mengurangi keramaian, dan yang terakhir mungkin kami menyiapkan tempat isolasi," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menghentikan laju penularan wabah COVID-19 dengan melakukan berbagai cara di antaranya sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan melakukan tes usap.

Aturan mengisolasi pasien positif di rumah sakit, kata dia, sudah menjadi keharusan untuk memutus penularan COVID-19, termasuk seluruh orang yang kontak erat dengan pasien positif wajib dilakukan tes usap.

"Terus lakukan tes usap (swab), karena kita punya kewajiban menghentikan virus," katanya.

Baca juga: Tim Gugus Tugas Garut evakuasi santri positif COVID-19 ke rumah sakit

Baca juga: 20 guru positif COVID-19 di Garut tak menunjukkan gejala sakit

Baca juga: Santri sembuh dari COVID-19 di Garut tak dikembalikan ke pesantren

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020