Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyampaikan sekitar 30 persen usaha pengolahan ikan di daerah tersebut menurun selama pandemi COVID-19.

"Penurunan usaha pengolahan ikan itu bisa dilihat dari berkurangnya penggunaan bahan baku," kata Sekretaris Dinas Perikanan setempat Abuh Bukhori, di Karawang, Jumat.

Ia mengatakan, bahan baku perikanan untuk usaha pengolahan ikan biasanya menghabiskan 75 ton per hari. Tetapi selama pandemi COVID-19 berkurang, paling banyak sekitar 50 ton per hari.

"Jadi selama pandemi COVID-19 omset mereka (para pelaku usaha pengolahan ikan) menurun," katanya.

Atas hal tersebut, Abuh menyampaikan kalau pihaknya akan membangkitkan pelaku usaha pengolahan ikan yang mengalami penurunan karena terkena dampak COVID-19.

Hal tersebut dilakukan dengan cara membantu pelaku usaha pengolahan ikan dalam pemasaran model baru ditengah Covid-19.

Selain itu bantuan alat pengolahan ikan juga telah digulirkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Karawang yang bergerak di olahan ikan.

Menurut dia, para pelaku usaha pengolahan ikan di Karawang tersentralisasi di beberapa kecamatan seperti KecamatanBanyusari dan Cilamaya Kulon.

"Mereka sebenarnya terus memproduksi olahan ikan selama pandemi. Tapi kemungkinan menurunnya omset mereka diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat selama pandemi COVID-19," kata dia.

Baca juga: Pengelola pesantren di Karawang diminta sterilkan fasilitas cegah COVID-19

Baca juga: Dinas Pertanian Karawang salurkan bantuan pupuk organik cair untuk petani

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020