Presiden RI Joko Widodo menekankan pandemi COVID-19 tidak menghambat upaya pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar sebagaimana video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Sabtu.
"Walaupun saat ini sedang ada pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun tidak menghambat upaya pemerintah untuk melakukan reformasi struktural," ujar Presiden dalam video yang disaksikan di Jakarta, Sabtu.
Presiden memahami bahwa selama ini masih banyak kendala bagi pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama kendala regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit. Pada bulan Juni yang lalu, Indonesia bahkan ditempatkan dalam posisi nomor satu dalam Global Complexity Index.
"Artinya, regulasi dan birokrasi Indonesia ditempatkan sebagai paling rumit di dunia," ujar dia.
Dia mengatakan pemerintah berketetapan untuk melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi dan birokrasi secara besar-besaran.
"Tatkala banyak negara maju mengalami kemunduran, justru saatnya bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," tegasnya.
Menurut Presiden, hal tersebut merupakan semangat dari berbagai kebijakan pemerintah, termasuk Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Reformasi Struktural ini dimaksudkan agar usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah berkembang pesat, serta industri padat tenaga kerja tumbuh pesat.
"Kita mengganti izin usaha dengan hanya pendaftaran untuk UMKM, kita permudah pendirian PT dengan modal minimal dan tidak ada pembatasan, juga koperasi bisa didirikan hanya dengan 9 orang, sertifikasi halal bagi UMK kita gratiskan dibiayai oleh APBN, dan lain-lain," ujar dia.
"Sekali lagi, agar perekonomian rakyat segera cepat bergerak, UMKM segera tumbuh, dan peluang kerja segera bertambah luas," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Partai Golkar yang secara bersungguh-sungguh mendukung transformasi fundamental yang sedang dilakukan saat ini.
Presiden meyakini bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang, dan merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional dan pemulihan ekonomi global. Menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk kembali bekerja, kembali mengembangkan usaha, dan membuka lapangan kerja bagi jutaan pencari kerja Indonesia.
"Saya sangat optimis kita akan mampu memanfaatkan peluang tersebut. Pandemi memang menyulitkan kita tetapi juga membuka peluang kita. Dengan catatan, kita bisa lebih cepat dibandingkan negara lain dan kita lebih efisien dibandingkan bangsa lain," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat ulang tahun kepada IDI
Baca juga: Presiden ingatkan kepala daerah soal risiko krisis pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar sebagaimana video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Sabtu.
"Walaupun saat ini sedang ada pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun tidak menghambat upaya pemerintah untuk melakukan reformasi struktural," ujar Presiden dalam video yang disaksikan di Jakarta, Sabtu.
Presiden memahami bahwa selama ini masih banyak kendala bagi pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama kendala regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit. Pada bulan Juni yang lalu, Indonesia bahkan ditempatkan dalam posisi nomor satu dalam Global Complexity Index.
"Artinya, regulasi dan birokrasi Indonesia ditempatkan sebagai paling rumit di dunia," ujar dia.
Dia mengatakan pemerintah berketetapan untuk melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi dan birokrasi secara besar-besaran.
"Tatkala banyak negara maju mengalami kemunduran, justru saatnya bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," tegasnya.
Menurut Presiden, hal tersebut merupakan semangat dari berbagai kebijakan pemerintah, termasuk Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Reformasi Struktural ini dimaksudkan agar usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah berkembang pesat, serta industri padat tenaga kerja tumbuh pesat.
"Kita mengganti izin usaha dengan hanya pendaftaran untuk UMKM, kita permudah pendirian PT dengan modal minimal dan tidak ada pembatasan, juga koperasi bisa didirikan hanya dengan 9 orang, sertifikasi halal bagi UMK kita gratiskan dibiayai oleh APBN, dan lain-lain," ujar dia.
"Sekali lagi, agar perekonomian rakyat segera cepat bergerak, UMKM segera tumbuh, dan peluang kerja segera bertambah luas," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Partai Golkar yang secara bersungguh-sungguh mendukung transformasi fundamental yang sedang dilakukan saat ini.
Presiden meyakini bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang, dan merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional dan pemulihan ekonomi global. Menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk kembali bekerja, kembali mengembangkan usaha, dan membuka lapangan kerja bagi jutaan pencari kerja Indonesia.
"Saya sangat optimis kita akan mampu memanfaatkan peluang tersebut. Pandemi memang menyulitkan kita tetapi juga membuka peluang kita. Dengan catatan, kita bisa lebih cepat dibandingkan negara lain dan kita lebih efisien dibandingkan bangsa lain," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat ulang tahun kepada IDI
Baca juga: Presiden ingatkan kepala daerah soal risiko krisis pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020