Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan sampai saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 2021 di Indonesia akan digelar dengan atau tanpa penonton.
Menpora Zainudin Amali setelah rapat terbatas bertopik Perkembangan Persiapan Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Tahun 2021 yang dipimpin Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, mengatakan kepastian penyelenggaraan dengan atau tanpa penonton akan sangat tergantung pada perkembangan situasi pada Mei-Juni 2021.
“Apakah ada penonton atau tidak, lihat situasi Mei-Juni seperti apa, apakah vaksin sudah merata,” kata Zainudin.
Namun ia menekankan di luar semua itu, protokol kesehatan akan diterapkan dengan ketat mengikuti tata aturan Satgas Penanganan COVID-19.
Di samping itu juga FIFA akan melakukan supervisi yang ketat dan memberikan arahan-arahan terkait penerapan protokol kesehatan.
“Kita akan komunikasikan dan berharap keselamatan dan kesehatan masyarakat jadi yang utama buat kita, kita harap Mei-Juni sudah bisa ditonton dengan kapasitas setengah atau terbatas dari kapasitas stadion yang jelas yang menentukan otoritas yang akan diberi kewenangan dan FIFA itu sendiri,” katanya.
Pihaknya juga tak bisa memastikan waktu kedatangan FIFA namun akan terus berkomunikasi untuk melaporkan persiapan venue di lapangan.
Terkait “opening ceremony” untuk ajang Piala Dunia U-20, ia memastikan akan berbeda dengan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
“Dari FIFA dimaknai dengan pertandingan hari pertama, jadi alokasi terbatas speech pemerintah dan FIFA saja 5-8 menit karena memang kebiasaan U-20 pertandingan pertama yang merupakan pembukaan dan Presiden memutuskan mengikuti saja apa yang diarahkan FIFA,” katanya.
Baca juga: Timnas Indonesia targetkan masuk 8 besar Piala Dunia U-20
Baca juga: Upacara pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 terpaksa ditiadakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Menpora Zainudin Amali setelah rapat terbatas bertopik Perkembangan Persiapan Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Tahun 2021 yang dipimpin Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, mengatakan kepastian penyelenggaraan dengan atau tanpa penonton akan sangat tergantung pada perkembangan situasi pada Mei-Juni 2021.
“Apakah ada penonton atau tidak, lihat situasi Mei-Juni seperti apa, apakah vaksin sudah merata,” kata Zainudin.
Namun ia menekankan di luar semua itu, protokol kesehatan akan diterapkan dengan ketat mengikuti tata aturan Satgas Penanganan COVID-19.
Di samping itu juga FIFA akan melakukan supervisi yang ketat dan memberikan arahan-arahan terkait penerapan protokol kesehatan.
“Kita akan komunikasikan dan berharap keselamatan dan kesehatan masyarakat jadi yang utama buat kita, kita harap Mei-Juni sudah bisa ditonton dengan kapasitas setengah atau terbatas dari kapasitas stadion yang jelas yang menentukan otoritas yang akan diberi kewenangan dan FIFA itu sendiri,” katanya.
Pihaknya juga tak bisa memastikan waktu kedatangan FIFA namun akan terus berkomunikasi untuk melaporkan persiapan venue di lapangan.
Terkait “opening ceremony” untuk ajang Piala Dunia U-20, ia memastikan akan berbeda dengan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
“Dari FIFA dimaknai dengan pertandingan hari pertama, jadi alokasi terbatas speech pemerintah dan FIFA saja 5-8 menit karena memang kebiasaan U-20 pertandingan pertama yang merupakan pembukaan dan Presiden memutuskan mengikuti saja apa yang diarahkan FIFA,” katanya.
Baca juga: Timnas Indonesia targetkan masuk 8 besar Piala Dunia U-20
Baca juga: Upacara pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 terpaksa ditiadakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020