Cirebon, 2/2 (ANTARA) - Para perajim batik Trusmi Cirebon yang tergabung dalam Koperasi Batik Trusmi kini gencar melakukan promosi berupa pameran di Jakarta guna memperkenalkan produk mereka, sejak batik diakui dunia sebagai kekayaan intelektual bangsa Indonesia.

"Kami gencar melakukan pameran sebagai ajang promosi terutama untuk batik tulis dari Trusmi Cirebon," kata Sekretaris Koperasi Batik Trusmi yang juga pengusaha batik Masnedi Masina di Cirebon, Selasa.

Pameran itu antara lain diadakan di Thamrin City Jakarta, di mana 50 pembatik kini berpameran di sana dan juga ada yang tengah pameran di Palm Mall Jakarta Barat.

Sekitar 100 perajin diberikan kesempatan untuk memajang hasil karya mereka pada 100 kios yang telah disediakan pihak Palm Mall.

"Pihak manajemen mall menyediakan waktu tiga bulan untuk pameran di Palm Mall dan bila hasilnya bagus bisa diperpanjang," katanya.

Mengingat perajin batik yang tergabung dalam koperasi itu masih tergolong usaha keceil menengah (UKM), tawaran dari pihak Palm Mall tersebut merupakan kesempatan yang bagus untuk mengangkat pengusaha UKM, katanya,
Dipihak lain, pameran tersebut bertujuan agar perajin batik bisa memasarkan sendiri hasil karyanya. Seni membatik terutama batik tulis perlu terus dipromosikan, mengingat produk tersebut berkembang terus sesuai dengan daya cipta dan karsa para pembatik.

Para pembatik tulis yang kini masih menggunakan minyak tanah dalam proses pembakaran lilin untuk membatik, secara berangsur akan dialihkan ke gas.

"Kami berupaya menekan ongkos produksi sebagai upaya menghadapi persaingan global, antara lain mengalihkan pemakaian minyak tanah ke gas," katanya seraya menambahkan membatik dengan menggunakan gas jauh lebih irit dibanding dengan minyak tanah.

Oleh karena anggota koperasi yang jumlahnya berkisar 300 orang itu belum semua mampu beralih dari penggunaan minyak tanah, maka secara berangsur koperasi mensponsori pemakaian gas tersebut, katanya.

(T.Y003/B/S004/S004) 02-02-2010 09:01:17

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010