Emas berjangka naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah dolar jatuh ke level terendah hampir tiga minggu dan meningkatnya spekulasi untuk stimulus baru AS mendorong investor beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melonjak 31,1 dolar AS atau 1,64 persen, menjadi ditutup pada 1.926,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menguat 4,3 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.895,10 dolar AS pada Kamis (8/10), setelah terpangkas 18 dolar AS atau 0,94 persen menjadi 1.890,80 dolar AS pada Rabu (7/10), dan jatuh 11,3 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.908,80 dolar AS pada Selasa (6/10).
"Sepertinya banyak optimisme sedang dibangun di sekitar stimulus AS dan itu benar-benar di garis depan pergerakan emas," kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Penurunan lebih lanjut dalam dolar dapat menambah lebih banyak pendorong, dan mengingat momentum teknis yang kuat, emas segera dapat mencapai tertinggi yang terlihat pada Agustus, Tesfaye menambahkan.
Setelah menunda pembicaraan dengan Demokrat tentang paket bantuan komprehensif awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump menyerukan rancangan undang-undang bantuan "ramping" yang akan mencakup dana talangan sektor maskapai penerbangan yang kesulitan.
Selain itu, keunggulan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden telah meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, menambah daya tarik emas.
Dolar sementara itu turun ketika meningkatnya ekspektasi kemenangan Biden, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.
"Faktanya, perdagangan emas jangka panjang kemungkinan akan agnostik terhadap hasil pemilihan," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.
"Kecuali hasil pemerintah yang terpecah, kedua pemerintahan kemungkinan akan mendorong kesepakatan fiskal berskala besar dalam waktu singkat yang akan membantu mengurangi kemacetan tekanan suku bunga riil, mengangkat logam mulia dalam prosesnya."
Suku bunga mendekati nol dan pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank sentral untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi virus corona telah mendorong reli 26 persen untuk emas tahun ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,23 dolar AS atau 5,16 persen menjadi ditutup pada 25,11 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 30,3 dolar AS atau 3,51 persen menjadi ditutup pada 894,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik tipis saat ketidakpastian pemilihan imbangi penguatan dolar
Baca juga: Harga emas jatuh 18 dolar, setelah Trump hentikan pembicaraan stimulus
Baca juga: Emas jatuh 11,3 dolar AS tertekan pernyataan optimis ketua Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melonjak 31,1 dolar AS atau 1,64 persen, menjadi ditutup pada 1.926,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menguat 4,3 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.895,10 dolar AS pada Kamis (8/10), setelah terpangkas 18 dolar AS atau 0,94 persen menjadi 1.890,80 dolar AS pada Rabu (7/10), dan jatuh 11,3 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.908,80 dolar AS pada Selasa (6/10).
"Sepertinya banyak optimisme sedang dibangun di sekitar stimulus AS dan itu benar-benar di garis depan pergerakan emas," kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Penurunan lebih lanjut dalam dolar dapat menambah lebih banyak pendorong, dan mengingat momentum teknis yang kuat, emas segera dapat mencapai tertinggi yang terlihat pada Agustus, Tesfaye menambahkan.
Setelah menunda pembicaraan dengan Demokrat tentang paket bantuan komprehensif awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump menyerukan rancangan undang-undang bantuan "ramping" yang akan mencakup dana talangan sektor maskapai penerbangan yang kesulitan.
Selain itu, keunggulan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden telah meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, menambah daya tarik emas.
Dolar sementara itu turun ketika meningkatnya ekspektasi kemenangan Biden, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.
"Faktanya, perdagangan emas jangka panjang kemungkinan akan agnostik terhadap hasil pemilihan," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.
"Kecuali hasil pemerintah yang terpecah, kedua pemerintahan kemungkinan akan mendorong kesepakatan fiskal berskala besar dalam waktu singkat yang akan membantu mengurangi kemacetan tekanan suku bunga riil, mengangkat logam mulia dalam prosesnya."
Suku bunga mendekati nol dan pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank sentral untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi virus corona telah mendorong reli 26 persen untuk emas tahun ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,23 dolar AS atau 5,16 persen menjadi ditutup pada 25,11 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 30,3 dolar AS atau 3,51 persen menjadi ditutup pada 894,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik tipis saat ketidakpastian pemilihan imbangi penguatan dolar
Baca juga: Harga emas jatuh 18 dolar, setelah Trump hentikan pembicaraan stimulus
Baca juga: Emas jatuh 11,3 dolar AS tertekan pernyataan optimis ketua Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020