Presiden Joko Widodo mengharapkan agar Pelabuhan Patimban dapat terkoneksi dengan Bandara Kertajati, Majalengka dan kawasan industri Bekasi, Karawang dan Purwakarta (Bekapur),Jawa Barat, sehingga mampu meningkatkan daya saing komoditas ekspor Indonesia, khususnya dari sektor otomotif.

“Kita harapkan jika Patimban ini tebangun segitiga, kawasan pelabuhan ekonomi yaitu Patimban, airport Kertajati, dan kawasan Bekasi Karawang Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri saling terkoneksi saling mendukung satu sama lain,” kata Presiden dalam rapat terbatas virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ratas virtual mengenai percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban itu diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Presiden menginstruksikan jajarannya agar mempercepat pembangunan Pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat.

Pelabuhan yang akan menjadi komplementer dari Pelabuhan Tanjung Priok itu diharapkan akan mendorong pertumbuhan perdagangan dari industri Jawa Barat.

“Kita akan percepat Pelabuhan Patimban, dan kita harapkan Patimban ini punya peran strategis dalam pertumbuhan dan perdagangan Jabar, dan dikembangkan saling mengisi dengan Tanjung Priok, komplementer bukan kompetitor,” ujar Kepala Negara.

Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat, ditargetkan dapat diresmikan (soft launching) pada tahun ini. Pelabuhan Patimban digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia pada 2027 terutama untuk ekspor otomotif Indonesia.

Pembangunan pelabuhan direncanakan dalam tiga tahapan proyek dengan total investasi sekitar Rp50 triliun. Pembangunan tahap pertama diperkirakan membutuhkan dana di kisaran Rp20 triliun.

Baca juga: PP optimistis pembangunan Pelabuhan Patimban sesuai target

Baca juga: DPR RI apresiasi target selesai akses tol Bandara Kertajati pada 2021
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020