Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin memerah seiring penurunan saham perbankan.

IHSG ditutup melemah 9,66 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.230,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,63 poin atau 0,2 persen menjadi 823,99.

"IHSG masih memerah karena tren kenaikan kasus COVID-19 baik domestik maupun global, tensi yang meningkat dalam hubungan bilateral antara AS dengan China, dan minimnya data makroekonomi global yang memberikan high market impact," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, empat sektor terkoreksi dengan sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 1,05 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor aneka industri masing-masing minus 0,97 persen dan minus 0,22 persen.

Sedangkan enam sektor meningkat dengan industri dasar naik paling tinggi yaitu 1,53 persen, diikuti manufaktur dan infrastruktur masing-masing 0,46 persen dan 0,4 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp786,19 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 604.588 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,88 miliar lembar saham senilai Rp6,07 triliun. Sebanyak 189 saham naik, 222 saham menurun, dan 179 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 115,48 poin atau 0,5 persen ke 23.089,95, indeks Hang Seng turun 105,8 poin atau 0,43 persen ke 24.589,65, dan indeks Straits Times menguat 2,93 atau 0,16 ke 2.512,57.

Baca juga: IHSG BEI awal pekan diperkirakan melemah seiring bursa kawasan

Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 4,84 poin ke posisi 5.235,01

Baca juga: IHSG BEI akhir pekan melemah seiring koreksi bursa kawasan

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020