Bisnis jasa mengecat ulang sepeda meraup untung semenjak pandemi COVID-19 melanda tanah air karena minat sejumlah masyarakat untuk berolahraga meningkat, termasuk olah raga bersepeda.

"Alhamdulillah sebelum ada corona itu konsumen yang datang buat re-paint sepeda-nya paling seminggu itu ada satu tapi sekarang mah karena ada corona dalam sehari konsumen yang datang bisa mencapai empat," kata Lucky Sufyan Hadi, pemilik bisnis cat ulang dan restorasi sepeda Ukyairbrush di Kota Bandung, Sabtu.

Lucky yang memiliki workshop cat ulang sepeda Kawasan Dipatiukur Jalan Haur Pancuh Nomor 57a, RT01 RW04, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung ini mengatakan semenjak pandemi COVID-19 usaha yang ditekuninya sejak tahun 2016 mulai ramai.

"Pokoknya setelah PSBB dilonggarkan, itu konsumen yang datang bukan hanya dari Bandung saja tapi ada dari Kadipaten, (Kabupaten) Majalengka. Nah, yang dari Kadipaten itu, sekalinya datang ke sini bawa empat sepeda buat di repaint," kata Lucky.

Ia mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapinya dalam menjalankan usahanya tersebut terlebih sepeda konsumen yang ingin dicat ulang merupakan jenis sepeda zaman dahulu.

"Jenis sepeda yang minta di-repaint oleh konsumen itu ada seli (sepeda lipat), sepeda federal, London Taxi sampai ke sepeda jadul," kata dia.

Selain itu, lanjut Lucky, tantangan lain yang dihadapi ialah proses re-paint sebuah sepeda yang membutuhkan waktu cukup lama yakni pengecatan ulang satu sepeda bisa memakan waktu satu bulan lebih.

"Tantangan lainnya ya itu, kadang konsumen tidak sabaran. Mereka masih menganggap kalau re-paint itu tinggal mengecat ulang saja sepeda tapi butuh waktu yang lama supaya hasilnya bagus," kata dia.

Sepeda yang di cat ulang, harus dibongkar terlebih dahulu, kemudian mengerik cat lamanya baru di cat ulang mulai dari cat dasar, cat transparan, dibersihkan kembali, kemudian dicat kembali hingga dikeringkan.

Tarif re-paint sebuah sepeda bervariasi mulai dari Rp600 ribu hingga Rp2 juta. Tarif ini dipatok berdasarkan jenis dari sepeda.

Lucky mengatakan saat ini dirinya mengajak serta anak pertamanya untuk membantu usahanya karena semakin banyak konsumen yang meminta jasa pengecatan ulang darinya.

"Sekarang saya dibantu sama anak yang pertama. Jadi beres, ia belajar online saya ajak buat bantu-bantu. Alhamdulillah kalau dulu sebulan paling dapat kisaran Rp4 juta, sekarang mah bisa dua kali lipatnya," kata dia.

Sementara itu, Syarif Hidayat, salah seorang warga yang menggunakan jasa Ukyairbrush untuk mengecat ulang sepeda lipat miliknya, menuturkan dirinya lebih memilih mengecat ulang sepeda karena untuk membeli sepeda baru harus inden.

"Kemarin itu mau beli sepeda baru ke toko sepeda di Kawasan Otista Kota Bandung, eh barangnya banyak yang kosong dan kalau pun ada harus inden sampai tiga minggu atau sebulan lebih," kata dia.

Syarif menuturkan daripada harus menunggu lama untuk mendapatkan sepeda baru lebih baik mengecat ulang sepeda lama miliknya.

"Kalau kita punya sepeda lama yang tampilannya sudah agak kusam mending di cat ulang saja daripada beli baru. Saya tahu jasa cat ulang sepeda Ukyairbrush dari internet," kata dia.

Baca juga: Tips bersepeda aman saat pandemi COVID-19

Baca juga: KNPI Jabar dorong Pemda siapkan jalur khusus sepeda

Baca juga: Kemenhub bantah akan buat regulasi pajak sepeda
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020