Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penguatan cadangan pangan nasional sekaligus penguatan koperasi di tengah pandemi COVID-19.

Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat, menekankan pentingnya efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan.

Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri,” katanya.

Ia menambahkan bahwa upaya itu bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional.



Presiden mengatakan saat ini pengembangan lumbung pangan baru sudah dilakukan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain.

“Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja,” katanya.

Ia mengatakan bahwa upaya besar juga telah dan sedang dilakukan untuk membangun kemandirian energi melalui program biodiesel.

“Tahun 2019, kita sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20. Tahun ini kita mulai dengan B30, sehingga kita mampu menekan nilai impor minyak kita di tahun 2019,” katanya.

Baca juga: Presiden tegaskan reformasi fundamental sektor kesehatan harus dipercepat

Baca juga: Presiden Jokowi ibaratkan kondisi saat ini seperti komputer mati sesaat

Baca juga: Presiden Jokowi sebut semua rencana harus berubah total akibat pandemi

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020