Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis masih berpeluang melanjutkan penguatan dari hari sebelumnya didukung sentimen global

Rupiah dibuka menguat 80 poin atau 0,55 persen menjadi Rp14.470 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.550 per dolar AS.

"Pagi ini dolar AS masih terlihat melemah terhadap nilai tukar emerging markets. Rupiah masih berpotensi menguat," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.

Kemarin data perubahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan di AS yang disurvei oleh perusahaan swasta AS, Automatic Data Processing Inc, dilaporkan mengalami kenaikan.

Namun angkanya mencapai 167 ribu orang, jauh di bawah ekspektasi pasar 1,2 juta orang. Hal itu memberikan sentimen negatif ke dolar AS.

"Selain itu pembahasan stimulus fiskal AS senilai 1 triliun dolar AS masih menjadi sentimen positif untuk nilai tukar emerging markets," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.650 per dolar AS.

Pada Rabu (5/8) rupiah ditutup menguat 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp14.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.625 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 80 poin menjadi Rp14.470 per dolar AS

Baca juga: Kurs rupiah menguat meski pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 5,32 persen

Baca juga: Rupiah menguat antisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020