Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Eddy Fadlyana SpA(K) MKes mengatakan uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China akan dilakukan di enam tempat di Kota Bandung, yakni empat puskesmas, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad.
"Dengan jumlah subjek tersebut maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan enam side penelitian yang terdiri dari empat puskesmas di Kota Bandung, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad," kata Dr Eddy Fadlyana dalam jumpa pers di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Kota Bandung, Rabu.
Keempat puskesmas di Kota Bandung yang akan dijadikan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac ialah Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbeuleuit, Puskesmas Dago dan Puskesmas Puter.
Dr Eddy menuturkan subjek uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China berusia antara 18 hingga 59 tahun.
"Jumlah subjek penelitian untuk uji vaksin tahap tiga ialah 1.620 orang dan berusia 18 sampai 59 tahun atau usia produktif," kata dia.
Menurut dia, pihaknya akan mulai merekrut para relawan tersebut karena telah mendapatkan izin dari Komite Etik.
"Bagaimana cara merekrut relawan, jadi setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat lewat penyuluhan langsung atau menyebarkan leaflet," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 2.400 vaksin COVID-19 dari Sinovac, China, sudah tiba di Bio Farma, pada Minggu, 19 Juli 2020 dan vaksin dari Sinovac ini akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap tiga pada Agustus 2020.
Kedatangan vaksin COVID-19 dari China tersebut, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari China hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya, Senin (20/7), mengatakan uji klinis vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.
Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin/metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini.
Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.
Vaksin yang datang pada hari Minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 dan tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Baca juga: Bio Farma siap produksi vaksin corona hingga 100 juta dosis
Baca juga: Vaksin corona ditargetkan selesai uji klinis awal 2021
Baca juga: Bio Farma berharap vaksin Covid Sinovac mulai diproduksi kuartal I 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dengan jumlah subjek tersebut maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan enam side penelitian yang terdiri dari empat puskesmas di Kota Bandung, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad," kata Dr Eddy Fadlyana dalam jumpa pers di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Kota Bandung, Rabu.
Keempat puskesmas di Kota Bandung yang akan dijadikan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac ialah Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbeuleuit, Puskesmas Dago dan Puskesmas Puter.
Dr Eddy menuturkan subjek uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China berusia antara 18 hingga 59 tahun.
"Jumlah subjek penelitian untuk uji vaksin tahap tiga ialah 1.620 orang dan berusia 18 sampai 59 tahun atau usia produktif," kata dia.
Menurut dia, pihaknya akan mulai merekrut para relawan tersebut karena telah mendapatkan izin dari Komite Etik.
"Bagaimana cara merekrut relawan, jadi setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat lewat penyuluhan langsung atau menyebarkan leaflet," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 2.400 vaksin COVID-19 dari Sinovac, China, sudah tiba di Bio Farma, pada Minggu, 19 Juli 2020 dan vaksin dari Sinovac ini akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap tiga pada Agustus 2020.
Kedatangan vaksin COVID-19 dari China tersebut, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari China hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya, Senin (20/7), mengatakan uji klinis vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.
Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin/metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini.
Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.
Vaksin yang datang pada hari Minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 dan tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Baca juga: Bio Farma siap produksi vaksin corona hingga 100 juta dosis
Baca juga: Vaksin corona ditargetkan selesai uji klinis awal 2021
Baca juga: Bio Farma berharap vaksin Covid Sinovac mulai diproduksi kuartal I 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020