Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo meminta tim gugus tugas COVID-19 melakukan tracing atau pelacakan kontak terkait ratusan siswa Sekolah Calon Perwira TNI AD di Bandung, Jawa Barat, yang dilaporkan terpapar virus Corona.
"Tim gugus tugas COVID-19 dapat melakukan contact tracing (penelusuran kontak) untuk mengidentifikasi persebaran COVID-19 di lingkungan Secapa AD," kata Bamsoet, dalam pernyataannya, di Jakarta, Kamis.
Pelacakan kontak tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk memutus mata rantai penularan di klaster baru COVID-19.
Politikus senior Partai Golkar tersebut mendorong pimpinan Secapa AD segera menangani kasus tersebut dengan mengirimkan siswa yang terpapar COVID-19 untuk mendapatkan penanganan dengan baik ke rumah sakit rujukan.
Tim Gugus Tugas COVID-19 Jabar bersama Dinas Kesehatan setempat juga diminta melakukan penyemprotan disinfektan dan mengisolasi satu area institusi pendidikan militer tersebut.
Selanjutnya, Bamsoet meminta untuk menggencarkan pemeriksaan dan pelacakan di sekitar 20 institusi pendidikan militer lainnya selama dua pekan ke depan, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih meluas.
"Pemerintah harus mengingatkan kepada setiap pimpinan institusi pendidikan militer untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat, serta mengawasi penerapannya ketika siswa beraktivitas," kata Kepala Badan Bela Negara FKPPI tersebut.
Selain itu, mantan Ketua DPR RI itu mendorong pemerintah dan tim gugus tugas COVID-19 melakukan pelaksanaan tes COVID-19 secara masif, serta pelacakan kontak di sejumlah tempat yang dinilai rawan penularan, seperti asrama-asrama pendidikan guna mencegah terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19.
Baca juga: TNI tangani langsung kasus COVID-19 di Secapa AD Bandung
Baca juga: Pembatasan sosial belum diberlakukan di permukiman sekitar Secapa AD
Baca juga: Sebagian warga sekitar Secapa AD Bandung tolak tes cepat corona
Baca juga: Sekitar 200 siswa Secapa AD Bandung terpapar COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tim gugus tugas COVID-19 dapat melakukan contact tracing (penelusuran kontak) untuk mengidentifikasi persebaran COVID-19 di lingkungan Secapa AD," kata Bamsoet, dalam pernyataannya, di Jakarta, Kamis.
Pelacakan kontak tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk memutus mata rantai penularan di klaster baru COVID-19.
Politikus senior Partai Golkar tersebut mendorong pimpinan Secapa AD segera menangani kasus tersebut dengan mengirimkan siswa yang terpapar COVID-19 untuk mendapatkan penanganan dengan baik ke rumah sakit rujukan.
Tim Gugus Tugas COVID-19 Jabar bersama Dinas Kesehatan setempat juga diminta melakukan penyemprotan disinfektan dan mengisolasi satu area institusi pendidikan militer tersebut.
Selanjutnya, Bamsoet meminta untuk menggencarkan pemeriksaan dan pelacakan di sekitar 20 institusi pendidikan militer lainnya selama dua pekan ke depan, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih meluas.
"Pemerintah harus mengingatkan kepada setiap pimpinan institusi pendidikan militer untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat, serta mengawasi penerapannya ketika siswa beraktivitas," kata Kepala Badan Bela Negara FKPPI tersebut.
Selain itu, mantan Ketua DPR RI itu mendorong pemerintah dan tim gugus tugas COVID-19 melakukan pelaksanaan tes COVID-19 secara masif, serta pelacakan kontak di sejumlah tempat yang dinilai rawan penularan, seperti asrama-asrama pendidikan guna mencegah terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19.
Baca juga: TNI tangani langsung kasus COVID-19 di Secapa AD Bandung
Baca juga: Pembatasan sosial belum diberlakukan di permukiman sekitar Secapa AD
Baca juga: Sebagian warga sekitar Secapa AD Bandung tolak tes cepat corona
Baca juga: Sekitar 200 siswa Secapa AD Bandung terpapar COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020