Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil mengingatkan pentingnya anak-anak mengenakan masker guna mencegah tertular virus corona, setelah melihat masih banyak anak-anak yang tidak mengenakan masker saat meninjau jalur Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (26/6).
"Saya sampling tadi masih banyak warga yang anaknya tidak pakai masker. Orang tuanya pakai, tapi anaknya engga," usai meninjau beberapa titik pusat keramaian di Kawasan Puncak.
Menurut dia, virus yang mengganggu sistem kerja pernapasan itu justru lebih rentan menular ke anak-anak dan lansia (lanjut usia).
"Padahal yang paling rawan itu anak kecil dan lansia. Jadi itu evaluasi hari ini," terang mantan Wali Kota Bandung itu.
Emil mengunjungi beberapa titik yang kerap menjadi pusat keramaian di Jalur Puncak, serti Taman Safari Indonesia (TSI), Masjid At Taawun, dan Pasar Cisarua. Ia memeriksa penerapan protokol kesehatan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, khususnya saat akhir pekan. Ia bahkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat sempat menggelar tes COVID-19 kepada para wisatawan secara acak.
"Minggu lalu kita lakukan pengetesan yang akan dilanjutkan hari ini, besok dan lusa, untuk covid ini bisa kita kendalikan. Minggu lalu hasilnya, dari 1.600-an (wisatawan) ada 88 yang reaktif dan dua positif (COVID) asal Jakarta," terang Emil.
Ia meminta warga luar Jawa Barat agar tidak berkunjung dulu ke wilayah Jawa Barat. Bagi masyarakat yang tetap membandel akan diputar balik ketika didapati oleh petugas.
"Warga di luar Jawa Barat mohon dibalik kanankan dulu. Tanpa mengurangi rasa hormat. Karena kita sedang mengontrol kasus infeksi lokal, tapi kita punya kekhawatiran kasus impor, dari perjalanan orang-orang luar Jawa Barat yang belum diketahui sejarah perjalanannya," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor pasang stiker "wajib bermasker" di pusat keramaian
Baca juga: Fesyen di era normal baru, masker hingga APD modis
Baca juga: Begini cara cegah jerawatan akibat pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya sampling tadi masih banyak warga yang anaknya tidak pakai masker. Orang tuanya pakai, tapi anaknya engga," usai meninjau beberapa titik pusat keramaian di Kawasan Puncak.
Menurut dia, virus yang mengganggu sistem kerja pernapasan itu justru lebih rentan menular ke anak-anak dan lansia (lanjut usia).
"Padahal yang paling rawan itu anak kecil dan lansia. Jadi itu evaluasi hari ini," terang mantan Wali Kota Bandung itu.
Emil mengunjungi beberapa titik yang kerap menjadi pusat keramaian di Jalur Puncak, serti Taman Safari Indonesia (TSI), Masjid At Taawun, dan Pasar Cisarua. Ia memeriksa penerapan protokol kesehatan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, khususnya saat akhir pekan. Ia bahkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat sempat menggelar tes COVID-19 kepada para wisatawan secara acak.
"Minggu lalu kita lakukan pengetesan yang akan dilanjutkan hari ini, besok dan lusa, untuk covid ini bisa kita kendalikan. Minggu lalu hasilnya, dari 1.600-an (wisatawan) ada 88 yang reaktif dan dua positif (COVID) asal Jakarta," terang Emil.
Ia meminta warga luar Jawa Barat agar tidak berkunjung dulu ke wilayah Jawa Barat. Bagi masyarakat yang tetap membandel akan diputar balik ketika didapati oleh petugas.
"Warga di luar Jawa Barat mohon dibalik kanankan dulu. Tanpa mengurangi rasa hormat. Karena kita sedang mengontrol kasus infeksi lokal, tapi kita punya kekhawatiran kasus impor, dari perjalanan orang-orang luar Jawa Barat yang belum diketahui sejarah perjalanannya," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor pasang stiker "wajib bermasker" di pusat keramaian
Baca juga: Fesyen di era normal baru, masker hingga APD modis
Baca juga: Begini cara cegah jerawatan akibat pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020