Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meminta masyarakat tidak hanya disiplin menjaga jarak dan menggunakan masker saat ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Meskipun di suatu daerah belum ada PSBB, secara mendasar menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, mencuci tangan, dan tetap di rumah adalah dasar untuk mencegah penularan COVID-19," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Yurianto mengatakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker bila di luar rumah, menjaga jarak, dan tetap di rumah adalah kunci untuk mengendalikan dan memutus rantai penularan COVID-19.
Baca juga: Jubir Pemerintah nyatakan COVID-19 sudah mulai bisa dikendalikan
Masyarakat juga diminta untuk saling mengingatkan tentang langkah-langkah memutus rantai penularan COVID-19 dan dengan lapang dada menerima saran dan masukan yang semata-mata untuk mencegah jangan sampai kita tertular atau menularkan COVID-19.
"Kita harus betul-betul berjuang bersama-sama agar jangan sampai tertular, jangan sampai orang lain dan saudara kita tertular," tuturnya.
Menurut Yurianto, semakin banyak yang tertular COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, maka beban layanan rumah sakit dan sumber daya yang diperlukan akan semakin besar.
Karena itu, yang paling utama dalam pengendalian COVID-19 adalah pencegahan agar tidak tertular, menularkan, dan sakit.
Baca juga: Jubir: Pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 243 menjadi 2.197
"Kita putus rantai penularan. Itu hanya bisa dilakukan dengan gotong royong dan bersatu terus menerus. Bersinergi dari pusat sampai ke daerah, desa, RT/RW dan tingkat keluarga," katanya.
Hingga Selasa pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan pasien sembuh dari COVID-19 243 orang menjadi 2.197 orang, meninggal bertambah delapan orang menjadi 972, dan konfimasi positif COVID-19 bertambah 484 orang menjadi 12.071 orang. (T.D018)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Meskipun di suatu daerah belum ada PSBB, secara mendasar menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, mencuci tangan, dan tetap di rumah adalah dasar untuk mencegah penularan COVID-19," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Yurianto mengatakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker bila di luar rumah, menjaga jarak, dan tetap di rumah adalah kunci untuk mengendalikan dan memutus rantai penularan COVID-19.
Baca juga: Jubir Pemerintah nyatakan COVID-19 sudah mulai bisa dikendalikan
Masyarakat juga diminta untuk saling mengingatkan tentang langkah-langkah memutus rantai penularan COVID-19 dan dengan lapang dada menerima saran dan masukan yang semata-mata untuk mencegah jangan sampai kita tertular atau menularkan COVID-19.
"Kita harus betul-betul berjuang bersama-sama agar jangan sampai tertular, jangan sampai orang lain dan saudara kita tertular," tuturnya.
Menurut Yurianto, semakin banyak yang tertular COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, maka beban layanan rumah sakit dan sumber daya yang diperlukan akan semakin besar.
Karena itu, yang paling utama dalam pengendalian COVID-19 adalah pencegahan agar tidak tertular, menularkan, dan sakit.
Baca juga: Jubir: Pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 243 menjadi 2.197
"Kita putus rantai penularan. Itu hanya bisa dilakukan dengan gotong royong dan bersatu terus menerus. Bersinergi dari pusat sampai ke daerah, desa, RT/RW dan tingkat keluarga," katanya.
Hingga Selasa pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan pasien sembuh dari COVID-19 243 orang menjadi 2.197 orang, meninggal bertambah delapan orang menjadi 972, dan konfimasi positif COVID-19 bertambah 484 orang menjadi 12.071 orang. (T.D018)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020