Bantuan sosial beras bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai dibagikan secara bertahap kepada 11 desa di Kecamatan Leuwiliang.
"Kita kirim ke 11 desa di Leuwiliang, karena bertahap terus menerus," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat meresmikan pendistribusian beras di Gudang Bulog Divisi Regional II Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis.
Baca juga: Bupati Bogor borong 18.000 ton beras Bulog untuk paket bansos
Menurut dia, beras seberat 31.080 kilogram yang diangkut menggunakan armada milik TNI-Polri itu dibagikan kepada sebanyak 1.036 keluarga yang tersebar di 11 desa.
“Mudah-mudahan, dengan penyaluran ini, masyarakat bisa tenang. Mekanismenya, TNI dan Polri menjemput beras di Gudang Bulog Dramaga, lalu diantar ke desa masing-masing,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: TNI dan Polri kawal distribusi bansos beras di Bogor
Seperti diketahui, Ade Yasin memborong beras Bulog sebanyak 18.000 ton untuk dibagikan sebagai bantuan sosial masyarakat terdampak pandemi virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Bogor.
Menurut dia, sebanyak 18.000 ton beras itu guna keperluan selama tiga bulan. Setiap bulannya sebanyak 6.000 ton dibagikan kepada 200.000 keluarga, dengan jatah masing-masing 30 kilogram beras.
Baca juga: Satu keluarga di Kabupaten Bogor positif COVID-19
Ia menyebutkan bahwa pembelian beras seharga Rp10.543 per kilogram itu bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Kabupaten Bogor pascapergeseran mata anggaran dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2020 demi penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kita kirim ke 11 desa di Leuwiliang, karena bertahap terus menerus," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat meresmikan pendistribusian beras di Gudang Bulog Divisi Regional II Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis.
Baca juga: Bupati Bogor borong 18.000 ton beras Bulog untuk paket bansos
Menurut dia, beras seberat 31.080 kilogram yang diangkut menggunakan armada milik TNI-Polri itu dibagikan kepada sebanyak 1.036 keluarga yang tersebar di 11 desa.
“Mudah-mudahan, dengan penyaluran ini, masyarakat bisa tenang. Mekanismenya, TNI dan Polri menjemput beras di Gudang Bulog Dramaga, lalu diantar ke desa masing-masing,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: TNI dan Polri kawal distribusi bansos beras di Bogor
Seperti diketahui, Ade Yasin memborong beras Bulog sebanyak 18.000 ton untuk dibagikan sebagai bantuan sosial masyarakat terdampak pandemi virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Bogor.
Menurut dia, sebanyak 18.000 ton beras itu guna keperluan selama tiga bulan. Setiap bulannya sebanyak 6.000 ton dibagikan kepada 200.000 keluarga, dengan jatah masing-masing 30 kilogram beras.
Baca juga: Satu keluarga di Kabupaten Bogor positif COVID-19
Ia menyebutkan bahwa pembelian beras seharga Rp10.543 per kilogram itu bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Kabupaten Bogor pascapergeseran mata anggaran dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2020 demi penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020