Tim Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, melacak penularan COVID-19 hingga ke daerah pelosok.

"Lokasi tracking (pelacakan) hari ini cukup jauh yaitu di Kecamatan Banjarwangi dan Singajaya," kata Juru Bicara Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Kabupaten Garut Ricky Rizky Darajat melalui siaran pers di Garut, Jumat, mengenai pelacakan orang-orang yang pernah berhubungan dengan pasien COVID-19.

Ia menjelaskan, tim surveilans menelusuri orang-orang yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien yang dikonfirmasi terserang virus corona.

"Hasil tracking hari ini terhadap kontak erat dengan KC-4 (pasien positif keempat) yaitu sebanyak enam orang dan KC-5 (pasien positif kelima) sebanyak 22 orang," katanya.

Ia mengatakan bahwa menurut hasil pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat orang-orang yang punya riwayat kontak dengan dua pasien COVId-19 tersebut tidak ada yang terserang virus corona penyebab COVID-19.

Ricky mengatakan bahwa sampai saat ini ada enam pasien COVID-19 di Garut.

Selain itu ada pasien dalam pengawasan (PDP) terkait penularan virus corona yang meninggal dunia. Pasien laki-laki berusia 60 tahun yang meninggal dunia mengalami gangguan paru-paru dan sudah dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Dengan demikian, sudah delapan orang PDP meninggal sejak ditemukan kasus pertama PDP di Kabupaten Garut pada bulan Maret 2020," kata Ricky.

Baca juga: Wabup Garut ingatkan warga yang nekat mudik wajib isolasi diri

Baca juga: Korpri Garut sumbang Rp200 juta untuk menanggulangi COVID-19


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020