Bintang Paris Saint-Germain Neymar mengaku dilanda kegelisahan menghadapi situasi ketidakpastian yang menggelayuti dunia sepak bola yang saat ini tertangguhkan karena pandemi COVID-19.
Neymar saat ini berada di rumahnya di Brazil didampingi pelatih fisiknya, Ricardo Rosa, berusaha tetap menjaga kebugaran di tengah isolasi dan karantina wilayah yang berlangsung.
"Tak mengetahui kapan bisa main lagi membuat saya gelisah. Saya rindu bermain, berkompetisi, lingkungan klub, rekan-rekan saya di PSG," kata Neymar dalam laman resminya pada Kamis.
"Saya rindu sepak bola, sungguh! Saya yakin suporter juga ingin segera menyaksikan pemain kembali ke lapangan secepatnya. Saya harap segera ada keputusan soal itu," ujarnya menambahkan.
Musim ini, Neymar sudah mencetak 18 gol dalam 22 penampilan untuk PSG di semua kompetisi sebelum sepak bola ditangguhkan sejak Maret.
Di sisi lain, UEFA baru saja mengumumkan sikap terbaru mereka yang melunak dan mengizinkan kompetisi domestik tak dirampungkan di atas lapangan jika terbentur aturan pemerintah masing-masing.
Baca juga: Presiden FIGC tegaskan tak mau jadi "penggali kubur" sepak bola
Baca juga: Pandemi Corona dan sejarah liga sepak bola internasional dihentikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Neymar saat ini berada di rumahnya di Brazil didampingi pelatih fisiknya, Ricardo Rosa, berusaha tetap menjaga kebugaran di tengah isolasi dan karantina wilayah yang berlangsung.
"Tak mengetahui kapan bisa main lagi membuat saya gelisah. Saya rindu bermain, berkompetisi, lingkungan klub, rekan-rekan saya di PSG," kata Neymar dalam laman resminya pada Kamis.
"Saya rindu sepak bola, sungguh! Saya yakin suporter juga ingin segera menyaksikan pemain kembali ke lapangan secepatnya. Saya harap segera ada keputusan soal itu," ujarnya menambahkan.
Musim ini, Neymar sudah mencetak 18 gol dalam 22 penampilan untuk PSG di semua kompetisi sebelum sepak bola ditangguhkan sejak Maret.
Di sisi lain, UEFA baru saja mengumumkan sikap terbaru mereka yang melunak dan mengizinkan kompetisi domestik tak dirampungkan di atas lapangan jika terbentur aturan pemerintah masing-masing.
Baca juga: Presiden FIGC tegaskan tak mau jadi "penggali kubur" sepak bola
Baca juga: Pandemi Corona dan sejarah liga sepak bola internasional dihentikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020